Yoo Jonghyuk melihat Cale yang sudah selesai memakan tusuk sate terakhir. “Apa kau sudah selesai?” Tanya Yoo Jonghyuk dan Cale hanya mengangguk kecil sebagai jawabannya.
“Kalau begitu, lakukan pekerjaanmu dan-” Ucapan Yoo Jonghyuk terpotong saat tempatnya dan Cale berdiri mulai hancur.
Yoo Jonghyuk dengan cepat meraih Cale tetapi tempat itu dengan cepat hancur dan Cale pun terjatuh. Choi Han dan Alberu yang melihat Cale terjatuh dengan cepat berdiri dan hendak menangkap Cale. Namun, sebelum Alberu dan Choi Han sempat menangkap Cale, Yoo Jonghyuk dengan cepat menangkap Cale dan membawanya turun dengan aman.
Cale menatap Yoo Jonghyuk yang menggendongnya dengan cara yang sama seperti Alberu yang menangkapnya saat dia terjatuh. Namun, entah mengapa dia merasa lebih nyaman sekarang, Cale berpikir ‘Apa itu karena tubuhnya yang lebih besar daripada Alberu?’
Cale menganggukkan kepalanya dan menepuk pundak Yoo Jonghyuk. “Tangkapan yang bagus” Ucapnya sebelum akhirnya Yoo Jonghyuk menurunkannya dengan pelan.
“Pergi dan dukung Lee Jihye” Ucap Yoo Jonghyuk kepada Cale sambil membersihkan beberapa debu yang menempel di rambut Cale dan berbalik menghadap ular raksasa. Di sudut pandang orang lain itu terlihat seperti adegan Yoo Jonghyuk mengacak-acak rambut Cale sebagai perpisahan sebelum pergi ke medan pertempuran.
Semua orang disana yang melihat kedekatan Yoo Jonghyuk dan Cale hanya bisa terdiam dengan tatapan tercengang. Kim Dokja bahkan tanpa sengaja menjatuhkan senjatanya karena terlalu terkejut dengan kejadian singkat itu. Kim Dokja menoleh dan melihat ke arah Choi Han dan Alberu yang mengeluarkan aura gelap dan menunjukkan nafsu membunuh yang diarahkan kepada Yoo Jonghyuk.
‘Tunggu,mereka berdua tidak akan membunuh Yoo Jonghyuk sekarang bukan? Bukan dia musuh utamanya disini’ Pikir Kim Dokja saat dia melihat Choi Han mencengkeram pedangnya dengan kuat dan terus menggumamkan kata-kata kutukan yang biasanya tidak pernah dia katakan.
Disisi lain, Alberu hanya menatap Yoo Jonghyuk dan Cale secara bergantian dan mengamatinya dengan seksama, mereka berdua terlihat sama seperti diri mereka yang biasanya, itu berarti mereka tidak dikendalikan sesuatu atau semacamnya. Hanya saja apa yang sudah terjadi selama beberapa minggu ini kepada mereka sampai mereka menjadi dekat. Tidak, itu mungkin lebih dari kedekatan biasa.
Alberu dengan cepat mengubah Taerang menjadi pistol kecil dan memutarnya. Dia terus berpikir di dalam hatinya ‘Haruskah aku membunuhnya?, haruskah aku menembak kepalanya sekarang?’
Disisi lain Cale yang sekarang sudah berdiri di depan Lee Jihye hanya bisa bertanya di dalam hatinya ‘Kenapa dia menatapku seperti itu?’
Sejak Cale berjalan mendekatinya, Lee Jihye terus menatapnya dengan tatapan tidak percaya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dia benar-benar tidak menyangka gurunya akan berperilaku seperti itu. Itu tidak seperti dirinya yang biasa. Lee Jihye bahkan sempat berpikir itu adalah orang lain yang secara kebetulan sangat mirip dengan gurunya dan bukan gurunya yang asli.
‘Apa mungkin…’ Lee Jihye menatap Kim Dokja, Yoo Jonghuk dan Cale secara bergantian. ‘Astaga!!’ Dia berpikir seperti itu sampai suara perintah Yoo Jonghyuk membangunkannya.
“Kenapa kau tidak melakukan sesuatu” Ucap Yoo Jonghyuk
Lee Jihye dengan cepat menampar wajahnya untuk menenangkannya sebelum menjawab Yoo Jonghyuk. “Maafkan aku, tapi tidak ada air disini”
Yoo Jonghyuk hanya menatap Lee Jihye sebentar sebelum akhirnya beralih menatap Cale dan bertanya kepadanya “Apa kau bisa mengurusnya?”
“Tentu saja bisa!” Cale menjawab Yoo Jonghyuk dengan nada riang, dia sudah kenyang dengan makanan yang enak dan dia tidak keberatan mengeluarkan sedikit kemampuannya. Yoo Jonghyuk hanya mengangguk kecil mendengar jawabannya dan itu menyebabkan kesalahpahaman yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noble Trash Point of View
FantasyCale, Alberu dan Choi Han meninggal karena White Star dan keluarganya mengancam Dewa Kematian dan akhirnya Cale,Alberu dan Choi Han bereinkarnasi menjadi anak kecil di dunia modern yang akan kiamat 8 tahun lagi. Inilah perjalan Cale menuju kehidupan...