"Apa ... Katamu? Claude pergi berkunjung ke wilayah utara?"
Mendengar kabar itu, aku tak bisa menahan kebahagiaan yang ada dihatiku. Bahkan wajahku tak henti-hentinya memiliki semburat merah tipis! Akhirnya! Kebebasan! Hahahahahahahhaahhahaahhaaahhahaha!!!!!!!!
Oke- hentikan itu. Jangan terlalu senang atau kejadian buruk akan menimpaku lagi.
Enaknya ngapain, ya? Ethar lagi pergi latihan pedang ... Apa aku gangguin dia? Gak deh, lebih baik jalan-jalan saja.
Aku pun memutuskan untuk berjalan-jalan disekitaran istana dengan raut wajah yang begitu senang. Namun secara tidak sengaja aku menabrak seseorang yang ternyata adalah felix.
"Felix? Kau ada di sini? Apa kau tidak ikut dengan Yang Mulia?" tanyaku penasaran dan lupa untuk bilang minta maaf. hehe.
Lagian Felix pasti memaafkan ku tanpa aku minta pun.
"Ah, tidak ... Saya ditugaskan untuk menjaga Istana ini selama beliau pergi. Omong-omong, anda mau kemana?" Ucap Felix sembari tersenyum ramah.
"Oh begitu, ya ... Saya cuman mau jalan-jalan saja kok!"
Felix terlihat bersemangat mendengar kata kata ku. Lalu ia secara tiba-tiba berdiri di sampingku dan menggandeng tanganku.
"Kalau begitu ayo ikuti saya! Akan saya tunjukan tempat yang sangat indah dan spesial pada anda!" Ucapnya dengan semangat sembari menarikku bahkan sebelum aku mengatakan apapun.
Beberapa saat kemudian, kita sampai di sebuah danau yang indah dan sepi. Tempatnya masih sangat asri dan sunyi, hanya terdengar suara beberapa hewan seperti burung atau serangga dan hewan jinak lainnya yang tidak terlalu berbahaya.
"Wahh ... Kau benar Felix, tempat ini memang sangat indah! Bagaimana bisa orang-orang jarang berkunjung ke tempat ini?" Kataku sembari duduk dirumput dan menikmati pemandangan pagi yang sangat indah.
Felix tertawa kecil mendengar ucapanku, tawanya sangat lembut dan terkesan menenangkan. Felix berhenti tertawa dan melihat ke arahku sembari tersenyum lembut, sial ... itu membuat jantungku berhenti berdetak sebentar.
"Entahlah, mungkin karena orang-orang terlalu sibuk dengan masalah mereka masing-masing sehingga mereka tidak sadar dengan sekitarnya?" jawab Felix dengan sedikit candaan.
Aku hanya bisa tertawa mendengar respon darinya dan berbalik memalingkan wajahku. Aku tak bisa menunjukan pada Felix bahwa pipiku mulai memerah! AHH!!! KENAPA AKU JADI SEPERTI INI DI DEKAT FELIX?! SIAL!! Aku jadi ingat perkataan Diana kemarin!!
"Diona? Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Felix sembari mendekatkan wajahnya ke arahku.
Aku semakin malu dan menggelengkan kepalaku berkali-kali. "Aku baik-baik saja!!"
Felix tertegun beberapa saat dan menghela napasnya sembari tersenyum, kemudian ia mengusap-usap kepalaku dengan lembut membuatku semakin malu. ARGHHH!!!
APA AKU BENAR-BENAR JADI SEORANG GAY?!!
"Apa kau tahu betapa manisnya dirimu saat ini, Diona? Sangat manis sehingga membuatku ingin memakanmu, haha." kata Felix yang masih mengusap-usap kepalaku.
Ini dia lagi ngegombal? Kuno betul gombalannya.
Tapi kenapa aku malu woy?! Sadarlah (Name)!! Kau itu masih lanang walau pantat mu sudah tidak perawan lagi!!
"A-ada ada saja kau, Felix! Dasar!" gerutuku sembari menutup wajahku yang semakin memerah.
Felix tertawa lepas melihat reaksiku dan membuatku semakin malu. Aku merasa terbully.
Setelah itu, Felix berhenti mengelus-elus kepalaku juag berhenti tertawa. Kini ia pun hanya melihat ke arah danau dan menikmati pemandangannya dalam diam seolah-olah ia tidak menggombalku tadi.
Entah mengapa aku sedikit kesal dengan perubahan sikapnya itu. Tapi aku juga tidak mengatakan apapun dan hanya melihat pemandangannya juga. Rasanya ... Sudah lama aku tak merasakan ketenangan ini. Aku jadi rindu toko kue ku dulu ... Apa aku kabur dari sini dan buka usaha aja, ya?
Lagian kenapa aku merasa bertanggung jawab? sebenarnya kan orang-orang ini bukan siapa-siapanya aku. Lagipula Diona tidak pernah ada di dalam cerita SIBAP nya, kalau aku hilang bahkan akan membuat jalan ceritanya kembali seperti semula.
Terlelap dalam pikiranku sendiri, tiba-tiba saja Felix menyadarkanku dengan menepuk pundaku perlahan.
"Lagi-lagi kamu memiliki banyak pikiran, ya? Ada apa, hm? Kamu ... Bisa ceritakan semuanya padaku." Katanya dengan penuh perhatian, tatapan matanya dapat terlihat dipenuhi dengan kasih sayang...
Aku bisa mendengar dia kesusahan untuk berbicara tidak terlalu formal denganku, itu sedikit menggemaskan.
"Tidak, aku hanya- Huft baiklah ... Aku ... Hanya khawatir soal Diana." jelasku sedikit berbohong.
Tapi, aku memang khawatir juga tentang itu.
"Ah ... Diana, ya? Usia kehamilannya sudah tujuh bulan ... Aku mengerti kenapa kau sangat khawatir, Yang Mulia Claude pun semakin hari nampak semakin cemas."
"Tapi, aku lebih mengkhawatirkan dirimu Diona. Kau lah yang begitu banyak penderitaan belakangan ini ... Maaf, maaf atas perlakuan Yang Mulia padamu dan maaf aku tak bisa menolongmu..."
Aku terdiam mendengar perkataan Felix, mataku sedikit melebar setiap aku mendengar kata yang ia ucapkan. Entah mengapa aku merasa sangat terharu dan lega, perlahan ... Air mata terjatuh dari mataku. Rasanya sangat nyaman saat ada seseorang yang mengerti posisimu, walau tidak sepenuhnya.
Ekspresi Felix berubah menjadi ke khawatiran dan langsung memeluk ku dengan erat.
"Hei, tenang saja ... Aku ada di sini, dan selalu akan berada di sisimu sampai kapanpun."
"Janji, ya?"
"Iya, janji."
Dengan itu, aku menghabiskan hari ini dengan menjadi seorang yang lebay di pelukan Felix. Pelukannya nyaman juga dan sangat hangat. Namun kita harus berpisah saat hari sudah mulai sore. Tidak apa, masih ada hari esok.
Sesampainya di kamarku, aku disambut oleh raut wajah marah Ethar. Ah- dia pasti akan menjadi sangat cerewet.
"Tuan!!! Darimana saja anda?! Apa anda tidak tahu bagaima khawatirnya saya pada anda?! Jangan-jangan anda jalan-jalan sama si kesatria merah itu lagi?!"
Kok dia tahu..? Mengerikan.
Sepertinya malam ini aku tidak akan tidur semalaman dan mendengarkan celotehan ethar sampai pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly i become Diana's Twin [Wmmap X M! Reader]
FanficDiana punya kembaran?! Claude sepertinya memiliki hubungan terlarang dengan kembaran Diana. Dan apa yang harus kulakukan?! Aku tidak tahu apa apa tentang kembaran Diana!