8. The Hufflepuff Vampire (Part 1)

2.2K 297 26
                                    

"Harry, tunggu!"

Teriakan Hermione hanya membuat Harry semakin cepat melangkahkan kakinya.

"Mate, pelan dikit jalannya bisa kan?" Teriak Ron juga. "Kami berdua semalaman tidur di lantai loh."

Hal itu sukses membuat Harry berhenti. Dia berbalik dengan raut wajah bersalah. "Maaf," katanya, dengan nada sedih dan menyesal. Harry yang terbangun dengan perasaan tidak enak tidak ada apa-apanya dengan malam yang dihabiskan oleh Ron dan Hermione, yang pastinya penuh ketidaknyamanan. Dan mereka rela menjaga di luar Ruang Kesehatan demi Harry. Padahal Harry sendiri asyik tidur di atas ranjang yang hangat, dengan Draco yang telanjang di dalam pelukannya.

"Ada apa?" Tanya Hermione saat mereka berhasil menyusul di samping Harry. Mereka berdua tampak begitu lelah dan perasaan bersalah Harry menjadi semakin besar.

Dia meringis tak senang dan mengedikkan bahunya. "Ketahuan Madam Pomfrey lalu diusir. Dia kesal sekali, itu saja." Kalau nadanya begitu, kedengarannya bukan sesuatu yang membuat Harry berderap keluar dari Ruang Kesehatan cepat-cepat, tapi Harry memang malas untuk bercerita dengan detail apa yang terjadi pagi ini. Harry terbangun oleh suara batuk, dan saat dia membuka mata, dia menemukan Madam Pomfrey berdiri di sebelah ranjang, mengernyitkan dahi melihat Harry dan Draco. Ketahuan tertidur di ranjang Draco semalaman dengan telanjang bulat begitu, tentu saja Harry luar biasa malu. Yang terjadi setelahnya sedikit kabur di ingatan Harry. Harry buru-buru memakai bajunya sambil menghindar untuk mendengarkan ceramahan Madam Pomfrey. Dia kagum pada dirinya sendiri karena berhasil menemukan semua bajunya dan mengenakannya dengan sempurna, bukannya memakai celana di kepala atau semacamnya. Ditambah lagi, Madam Pomfrey membuat Harry merasa bersalah saat dia mengingatkan bahwa alasan Draco istirahat di Ruang Kesehatan adalah karena dia baru saja terkena kutukan Cruciatus beberapa kali sehingga butuh tidur.

Ron dan Hermione bertukar pandang. Kalau mereka sadar apa yang terjadi di dalam, mereka, untungnya, memutuskan untuk tidak berkomentar apa-apa.

"Kita harus kembali ke Gryffindor," kata Harry. "Masih subuh. Kalian harusnya bisa tidur dulu."

"Terlalu telat untuk tidur, tapi juga terlalu awal untuk sarapan." Ron menghela napas.

Hermione berdehem. "Intinya, dia ingin ke dapur untuk makan sedikit sebelum akhirnya balik ke kamar untuk istirahat sebentar."

"Well," ujar Ron. "Kalau kamu memaksa sih, ya sudah, boleh deh."

"Iya, oke." Harry mengangguk. Yang dia inginkan sekarang adalah langsung ke kamarnya dan membenamkan kepalanya di bantal. Kalau Harry beruntung, maka dia akan kehabisan napas.

Ron terlihat puas dan Hermione menghela napas lelah, lalu menambahkan, "Kayaknya aku memang butuh makan."

Mereka berbalik dan berjalan menuju lantai dasar. Ron dan Hermione beberapa kali menguap sambil memegangi punggung mereka yang sakit, dan Harry menyesal karena tidak sadar bahwa Madam Pomfrey bisa saja masuk ke Ruang Kesehatan langsung lewat kantornya dan bukan dari pintu utama. Harry juga sedih saat memikirkan bahwa bantal yang sempat mereka gunakan kemarin masih teronggok di atas lantai. Belum lagi Madam Pomfrey yang sama sekali tidak memberikan privasi saat Harry berganti baju. Harry juga bisa membangunkan Draco, dan berpamitan; karena tadi Draco sama sekali tidak terbangun saat Madam Pomfrey menceramahinya, benar-benar terbebas dari rasa malu.

Buah pir yang baru saja digelitik oleh Ron langsung menggeliat dan terkekeh, menyadarkan Harry dari pikirannya. Buah pirnya berubah menjadi kenop pintu berwarna biru dan mereka bertiga mendorongnya untuk masuk.

Lorongnya gelap, namun di dalamnya jauh lebih gelap. Membuat Harry, Ron dan Hermione ragu-ragu untuk melangkah, mereka akhirnya bergerak dengan hati-hati, sambil mengedarkan pandangan ke ruangan yang sangat sunyi.

✓ At Your Service (INA Trans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang