3. Tunangan yang obsesi

425 33 54
                                    

"Huwaaa! Kakak! Jangan mati!"

"Kakak! Kumohon!"

Di sebuah mansion luas terdapat pilar-pilar yang menjulang tinggi. Tempat mewah dengan arsitektur megah menunjukkan bahwa tempat itu bukan punya orang sembarangan. Sementara itu mansion ramai dengan orang-orang berpakaian hitam tanda berkabung. Di tengah ruangan terdapat peti mati di mana seorang gadis dengan rambut hitam panjang terjulur dengan mata terpejam.

"Hah.. hah.. hah...."

Dengan napas tersengal gadis dalam peti mati terbangun. Membuat orang-orang yang melihatnya menjerit ketakutan. Belum mengerti apa yang terjadi seorang anak kecil melemparkan garam yang berbentuk kotak kecil pada gadis itu.

"Hantu pergi! Kakak arwahnya sudah tenang di surga. Pasti kamu setan kan yang masuk ke tubuh kosong kakak?"

Gadis itu menundukkan kepala membersihkan wajah yang berlumuran garam. Ah! Ini mengenai mata dan benar-benar perih!

"Air! Air! Ini perih banget woy!"

Walau mendengar seruan kesal si gadis, tidak ada yang mendekat. Mereka masih mengira kalau orang mati hidup lagi itu adalah sebuah kemustahilan. Tapi, melihat gadis itu tersiksa. Satu diantara mereka membanjur tubuh gadis itu berkali-kali dengan ember. Membuat penampilannya tambah kacau.

"Kalian siapa sih? Ini bukan hari ulang tahun aku, atau april mop. Jangan berlebihanlah jahilnya." Gadis itu keluar dari kotak melirik semua orang. Otaknya kini mulai bekerja membuat saraf-saraf kaku dan rasa malu mulai mencuat dari dada.

Ini dimana? Aku siapa? Mereka kenapa?

"Hantu! Hwaaa! Kakak jahat sih, jadi kan arwahnya tidak tenang."

"Apa maksudnya? Ini sebenarnya kenapa?" tanya dia tidak mengerti melirik bingung sekeliling yang ramai. Hey? Ini sebenarnya ada apa? Apa dia sedang diprank? Kalau iya, niat banget yang bikin ini di tempat mewah bareng orang-orang yang pakai baju kuno abad pertengahan. Prank yang gak ngotak, tapi bukan itu yang penting. Sebenarnya kenapa dia bisa ada di sini?

"Nona Ayudia Shaquille. Apa anda benar-benar hidup kembali?"

Eh? Ayudia Shaquille?

Gadis itu terdiam kaku seakan jiwanya melayang entah ke mana.

Kalau begitu, hantu? Mayat hidup? Ayudia?

Ini kan scene pertama yang dibuat Luna soal pemeran pendukung antagonis dalam novel 'Endless Blashpemy'! Pemeran pendukung yang disebut-sebut dengan penistaan zombie bucin gara-gara pernah mati suri dan punya obsesi besar dengan tokoh antagonis.

"A-aku.. aku..."

Dengan tidak percaya Luna menunjuk diri sendiri sembari menatap nanar sekitar, dia masuk novel tragis? "Gila, gila, gila. Kok bisa-bisanya jadi pemeran pendukung antagonis yang akhirnya dibunuh tunangannya sendiri!"

Setelah mengatakan hal itu Luna pingsan dan membuat semua orang mengatakan mukjizat langit nampaknya sudah kembali.

.

.

.

"Apa salah dan dosaku sayang?

Cinta suciku kau buang-buang~

Lihat jurus yang kuberikan~

Jaran goyang~ Jaran goyang~"

Mata Luna kembali terbuka, sayup-sayup dari nakas terdengar lagu dangdut murahan, salah satu alat untuk menistakan tokoh fiksinya. Benar, dia masih ada di sini. Menjadi Ayudia Shaquille. Lagu itu berasal dari alarm langka yang dimiliki Ayudia dari dunia lain. Ayudia suka lagu dari alarm itu karena mirip dengan kisah hidupnya.

Stay Away From The Authors! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang