"perhatikan dan ingat setiap gerakanku."
Tang Hao tiba didepan sebuah logam dangan membawa palu, lalu kemudian ia menghantam tersebut. Rangkaian hantaman tersebut sekilas terlihat asal-asalan dan acak, tetapi jika diamati dengan cermat, tiap pukulan dilancarkan dengan sangat sistematis. setelah selesai, ia memperlihatkan hasil tempanya kepada anak-anaknya.
"Kalian lihat?"
"iya, dengan hanya 36 pukulan, semua kotoran besi telah hilang." Kata Tang Xin.
"hmm.. pengamatan yang bagus, ingatlah sebagai pandai besi, membuat peralatan bagus dengan bahan yang bagus adalah hal yang mudah, tetapi pandai besi terhebat hanya perlu logam biasa unuk membuat senjata yang bagus." balas Tang Hao.
Kemudian, Tang Hao membelikan sebuah palu pada mereka. "cobalah", ujar Tang Hao dengan lembut selagi memberikan palu dan memunjuk logam yang harus mereka tempa.
POV Tang San
Ini bukan teknik yang biasanya ayah gunakan.
ini mengagumkan, kekuatan, ketepatan dan titik tempa...
SEMPURNA
ini bukanlah tingkatan yang bisa dicapai oleh pandai besi biasa, bahkan untuk yang bukan spirit master, teknik ini sangatlah bermanfaat, aku harus menguasai teknik ini agar dapat menghidupkan kembali senjata-senjata Sekte Tang.
POV Tang Xin
itu sanagt luar biasa, koordinasi otot dan pengendalian kekuatan jiwa haruslah sangat hebat untuk dapat menahan beban momentum yang dilancarkan tersebut.
sial... dengan teknik tingkat tinggi seperti itu, kenapa dia memilih tinggal di desa yang terpencil dan menjadi pemabuk, aku dapat yakin bahwa ia dapat menjadi pandai besi yang terkenal dan dapat menghasilkan banyak uang untuk kebutuhan keluarga.
apakah hal ini ada kaitannya dengan kenapa ia melarang kami menampilkan palu kami ke depan umum?
atau karena ibu?
ah.. persetan dengan hal itu
Yang terpenting sekarang, apakah aku bisa melakukan hal itu?
Tidak.. kekuatan fisikku belum cukup memadai untuk meniru gerakan ayah secara sempurna, dan mengenai pengendalian jiwa? tentu saja tidak karena aku tak dapat mengamati aliran kekuatan jiwanya.
ah Xiao San akan mencoba menempa.
teknik pukulan dan ketepatannya cukup bagus untuk seorang yang baru pertama kali mempelajarinya selain itu ia juga sangat gigih, tapi ia hanya menggunakan tubuh bagian atas sehingga kekuatannya tak akan maksimal. Ayah lebih seperti.... (Tang Xin mengingat kembali gerakan ayahnya dan memikirkannya dalam-dalam)
setelah mengamati ayah dan Xiao San, dapat dilihat perbedaan yang jelas dari keduanya, aku harus memikirkan metode yang tepat untuk melakukannya, jika secara membabi buta meniru ayah tanpa dasar tubuh yang memadai hanya akan melukai diri sendiri.
POV General.
Setelah Tang San berhenti menempa, sekarang adalah giliran Tang Xin.
sesaat terlihat Tang Xin seperti sedang mengigau sehingga Tang Hao menegurnya dan menyuruhnya segera melakukan penempaan.
setelah memikirkan bagaimana ia akan menempa, ia menarik nafas dalam-dalam didepan logam tersebut sambil menstabilkan posturnya.
setiap hantaman yang dilakukan sangatlah kuat hingga membebani tubuh. Tang Xin menggunakan kekuatan gravitasi dnagn mengalirkan kekuatan pada tumpuan dan menekuk kaki untuk menambah kekuatan fisik dari kekuatan bumi. ide Tang Xin didasari oleh sebuah teknik dari manga [UQ Holder] dan teknik beladiri yang dikenal Nagiwashin-Ryu [sumber: Neru Way of Martial Artist Chapter 3], walaupun tidak dilatih seraca ekstrim, ia juga sering belatih lari dan melakukan manuver gerak tanpa alas kaki ketika usia lima tahun yang sering mengakibatkan ia dimarahi oleh ayah dan adiknya, walaupun belum menghasilkan hasil yang signifikan, tetapi sekarang ia memiliki tubuh bagian bawah yang sangat kokoh.
Pada pukulan ke-8, Tang Hao segera menghentikan anaknya dalam proses penempaannya dikarenakan Tang Xin dapat menampilkan penempaan yang sangat bait tetapi tubuhnya tak dapat menahan proses tersebut. Tang Hao sangatlah terkejut dengan kemampuan pemahaman anak-anaknya, Tang San dapat dengan tepat memukul logam dan mengontrol kekuatan lengannya dengan baik walaupun kekuatannya masih kurang. Disisi lain, Tang Xin menampilkan kekuatan serang yang luar biasa, sebagai orang yang mengajari mereka menempa, Tang Hao sadar bahwa Tang Xin melakukan perubahan pada teknik nya demi menghasilkan kekuatan yang sangat kuat jika dilihat dari umurnya. setelah itu, mereka melakukan diskusi mengenai teknik penempaan dan teknik memalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Douluo Dalu: Pewaris Asura
FantasíaKamado Sumihiko, sebagai keturunan Kamado Tanjiro, ia mempelajari teknik pernapasan. tetapi semenjak iblis Muzan berhasil dikalahkan, perlahan-lahan teknik pedang pernafasan mulai dilupakan. walaupun teknik berpedang telah dilupakan, teknik pernafas...