Chapter 19

1.6K 107 0
                                    

Shiho akhirnya melahirkan secara cesar. Persalinannya berjalan dengan lancar. Shinichi senangnya bukan main ketika masuk kamar perawatan dan melihat makhluk mungil tersebut di dada Shiho. Sebagai perpaduan Jepang dan Inggris, Michi terlihat seperti boneka imut.

"Halo Michi," Shinichi memainkan pipi bayi mungil tersebut dengan telunjuknya, "akhirnya kita ketemu,"

Shiho tersenyum melihatnya.

"Ya ampun semuanya mirip denganmu Shiho, aku tak kebagian jatah ini," kata Shinichi.

"Ah, tapi aku yakin sekali dia akan menjadi penggila misteri sepertimu ketika sudah besar sedikit," ujar Shiho.

Shinichi terkekeh.

"Mau coba gendong?" tawar Shiho.

"Tentu saja," sahut Shinichi seraya pelan-pelan mengangkat Michi dari dada Shiho, "sini sayang sama Otosan," Otosan? Ya ampun! Dia sudah jadi Otosan!

Shinichi cukup luwes menggendong dan menimang Michi. Sesekali ia mengecup kening Michi dengan kecupan ringan. Shiho senang sekali memandang interaksi mereka.

"Ada apa Shinichi?" tanya Shiho ketika wajah Shinichi mendadak sendu.

"Ah tidak, aku hanya membayangkan, seandainya Okasan masih hidup, dia pasti senang sekali melihat cucunya. Saat Michi besar sedikit, dia akan mendandani Michi dengan baju warna-warni dan pernak-pernik hiasan rambut," ucap Shinichi dengan mata berkaca-kaca.

"Kita akan membawa Michi ke makam Okasan nanti, agar mereka bisa berkenalan," Shiho mengusulkan.

"Ide bagus. Arigato Shiho," Shinichi menghujani wajah Shiho dengan ciuman. Ia tidak ingat apakah ia pernah lebih berbahagia dari ini?

***

Tatiana yang sedang menyendiri di ruang perpustakaannya mendadak mendengar suara-suara samar itu. Suara ribut-ribut pelayannya dan tak lama kemudian ia melihat asap putih masuk dari celah-celah pintu perpustakaannya.

"Kebakaran! Kebakaran!" terdengar orang-orang berteriak.

"Nani?!" Tatiana tampak kelabakan. Ia buru-buru bangkit dari kursi rodanya dan berlari. Pada saat ia melewati ruang tamu, ia mendengar suara tersebut.

"Sang istri akan mati sunyi di sini... Kalau pun dia selamat, dia akan bungkam selamanya... Atau ia akan merasakan penderitaan yang melebihi kematian ketika orang-orang di sekitarnya lenyap satu per satu..." seorang pria merapal kalimat itu.

"Kau?" Tatiana bingung dengan kemunculan pria misterius yang hanya bisa ia lihat punggungnya dari tempatnya berdiri.

Dengan tenang Yusaku berbalik menghadapinya, "Ternyata benar, kau tidak lumpuh Tatiana-San,"

"Asap-asap ini?" Tatiana memandang berkeliling.

"Hanya tipuan untuk membuktikan kau tidak lumpuh," jawab Yusaku.

"Ah sungguh suatu kehormatan kalau begitu Yusaku-San," Tatiana segera menguasai keadaan, "novelist bestseller sepertimu ternyata membaca novelku juga, aku sungguh terharu,"

"Eh, tentu saja, terutama novel terbarumu yang bahannya kau ambil dari penyekapan terhadap menantuku,"

"Menantu?" Tatiana menaikkan sebelah alisnya, "aku tak ingat pernah baca berita kalau Kudo Shinichi sudah menikah,"

"Seri novelmu yang ke-15 mengenai pembunuhan detektif terkenal di Hokkaido, sama seperti kasus pembunuhan Miyami Akihiro. Detektif swasta yang membuka agensi di Hokkaido. Demi melampaui penjualan seri ke-15 yang sangat baik, kau mengincar Shinichi. Kau mengirimkan surat kaleng berpura-pura seolah kau pelayan yang bekerja di sini. Kau memancing rasa ingin tahu Shinichi dan bermaksud menjebaknya di gudang itu,

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang