ARABELLA 15

12 4 0
                                    

(Mansion King werewolf, Golden Pack)

"Ada apa? Kenapa akhir-akhir ini kau selalu menggangguku?" Dengan wajah dinginnya, Luc protes pada Rion yang beberapa hari ini sering memanggilnya.

"Hey, santai brother! Aku ini calon Alphamu, tapi kenapa rasanya seperti kau lah yang akan jadi Alphanya?!"

"Hey, santai brother! Aku ini calon Alphamu, tapi kenapa rasanya seperti kau lah yang akan jadi Alphanya?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Calon. Jadi ada apa? Jangan bertele-tele!"

Bagi klan werewolf goldenpack, Wajah datar dan intimidasi adalah khas Lucas Foster. Tapi tidak ketika membahas adiknya, Arabella Foster.

"Kau ini, tidak sabaran sekali, tidak heran kalau adik mu tidak suka berada disekitar mu haha!"

Luc menatap rion tajam. "Aku tidak butuh disukai! Cepat katakan apa maumu! Apa masih ada kawanan rogue yang harus kita urus lagi?"

"Cih, Tidak asik sekali. Baiklah mari bahas hal yang serius. Ini bukan tentang rogue, tapi lebih parah dari itu. Luc, Apa kamu pernah mendengar penyihir?"

"Ya. Kenapa?"

"Beberapa warior gamma merasakan aura itu beberapa waktu yang lalu"

"Bukankah keturunan terakhir mereka sudah mati 600 tahun lalu!?"

Memang, penyihir atau wizard adalah hal yang tabu di Glynnrief. Bahkan Lucas yang biasanya berwajah datar, bisa terkejut mendengar informasi yang diberi Rion, Anak King klan werewolf, Alpha Golden Pack .

"Ya. Kamu benar. Tapi katanya mereka benar-benar merasakan Aura wizard saat tidak sengaja  lewat hutan selatan, hutan yang akan  dijadikan tempat berburu satu hari lagi. Walau memang Aura wizard itu hanya bertahan beberapa menit saja"

Lucas semakin terkejut lagi mendengar hutan selatan golden pack disebutkan.

"Apa?! Kamu bilang dimana tadi?!" Luc langsung duduk tegak.

"Huh?! Kenapa reaksimu berlebihan begitu?! Mereka bilang di hutan selatan."

"Sial!"

Rion semakin heran dengan reaksi Lucas.
"Ada apa?"

"Gadis lemah itu sedang latihan disana!"

"Oh? adikmu? Latihan apa? " Rion yang jarang mendengar kata latihan tak berhenti mengoceh dan terus bertanya. Lucas akhirnya menceritakan pada Rion apa yang sedang terjadi di Mansion keluarganya selama sebulan terakhir.

"Woah! Hahaha! Jadi calon Lunaku sudah mulai berani ya?"

"Heh?!" Raut wajah datar Lucas berubah, dia tersenyum miring mengingat tingkah Ara.

"Berani? Semalam dia pulang dengan keadan luka dimana-mana! Dan  Dia sama sekali tidak cocok dengan gelar Quenn mu! Dia hanya bisa merepotkan orang saja! Dia hanya bisa membawa masalah!"

Rion hanya menatap Luc dengan senyum mengejek. Dia sedikit mengerti kenapa teman nya itu seperti itu.

"Tapi memangnya adikmu masih disana sampai sekarang? Langit sudah mulai malam. Bukankah dia harusnya sudah kembali sedari tadi?"

Luc terdiam, baru sadar bahwa Ayahnya marah karena Ara  memang sering pulang malam. Yang artinya Ara pasti masih disana sekarang!

"Sial!!! See? dia sangatlah merepotkan!"

Luc segera berdiri, meninggalkan Rion yang melototkan matanya melihat Luc langsung pergi begitu saja tanpa pamit padanya.

"Dasar Lucas memang, tunggu Aku hei!!"

Dan Merekapu  akhirnya pergi bersama. Lucas mencoba mencium bau Ara. Sementara Rion hanya mengikuti Lucas saja.

Lucas mencium bau Ara memang ada, tapi tidak terlalu tajam lagi yang artinya dia sudah lama tidak disana.

Ya, wajar saja karena Ara telah berada di Rumah Tua.

Teriakan Rion mengejutkan Luc, Rion mencium bau darah dan dia mengikutinya, benar saja mereka mendapati semak dan rumput sudah berlumuran darah.

Luc tadi tidak mencium bau itu, karena dia memfokuskan dengan bau Ara yang semakin menghilang. Tapi yang pasti mereka tau  itu bukan darah Ara.

Namun hal itu semakin membuat Luc marah.

"Hey Luc, sepertinya ini darah seekor kancil dan masih berbau segar. Apa mungkin itu hasil buruan calon Lunaku?"

Lucas juga sempat berpikir seperti itu. Tapi Luc pikir itu tidak mungkin, karena dia masih belum tau Ara telah manifestasi, bisa menggunakan kekuatan werewolfnya, jadi lucas tidak menjawab Rion.

Tapi dia tetap mencoba mengikuti Rion yang sedang mengikuti jejak darah itu.

Mereka berjalan cukup jauh.

Kemudian mereka berhenti saat melihat seorang gadis sedang duduk sendirian didepan api yang sedang membakar tusukan daging, punggung gadis itu bergetar, sepertinya dia tertawa .

Walau perawakannya dewasa tapi Lucas dan Rion tau bahwa si klan werewolf umurnya gadis itu masih muda.

Luc mengernyitkan keningnya saat mencium bau adiknya yang sangat kuat disekitar tempat itu.

Tapi disana tidak ada adiknya, yang ada hanya gadis yang masih tertawa itu.

Kemudian Luc semakin mendekat lagi, Rion juga semakin mendekat. Luc semakin mengkerutkan keningnya.

Kemudian bola mata luc membesar dia hampir tak percaya melihat siapa gadis itu, Dan...

"Yang benar saja?! ARAAA!!". Luc segera berteriak keras memanggil nama adiknya, Ara.

Luc mengepalkan tangannya mencoba menahan kemarahan nya. Sedangkan Ara terkejut sekali.

"Astaganaga!!! Whats wrong with you Luc?!.." Ara hanya bisa mengerjapkan matanya polos melihat Luc karena dia masih mengatur detak jantungnya yang terkejut, padahal Luc seperti sudah ingin memakan Ara saja.

Beberapa detik kemudian Ara segera berdiri, meletakkan tanganya disamping kedua pinggang nya, dia membalas menatap tajam lucas dan berkata.,

"Ada apa denganmu ha?! Tidak bisa kah kau memanggilku dengan benar? Jantungku hampir copot karena kaget! Semakin hari kau semakin menyebalkan luc!"

 "Ada apa denganmu ha?! Tidak bisa kah kau memanggilku dengan benar? Jantungku hampir copot karena kaget! Semakin hari kau semakin menyebalkan luc!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC.

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang