ARABELLA 17

19 3 0
                                    

(Masih di hutan selatan golden pack..)

"Kenapa? Apa kali ini kepalamu juga ikut berulah?"

Lucas bertanya pada Ara yang taknsadar  tengah menggelengkan kepalanya berulang saat dia mengingat pria yang bernama Yates Oxley itu.

"Urus saja urusanmu!" Jawab Ara kesal.

Dan Pada akhirnya, Lucas lah yang harus mengalah.

Lucas duduk disamping Ara yang sedang melanjutkan melahap makan malam nya.

Lucas duduk tegak dengan melipat tangan didada sambil menutup mata, mencoba meredam amarah yang tersulut kembali.

"Nah!"

"Apa ini?" Lucas membuka matanya saat merasakan ada yang mencolek bahunya.

"Kamu tidak bisa lihat itu apa?" Ara memberikan potongan daging yang telah Ara bakar pada Luc.

"Tidak perlu! Cepat selesaikan makan mu!"

"Cih, aku juga tidak sudi, aku hanya terbiasa menawarkan makanan pada teman! Blee! Dasar!" Ara menjulurkan lidahnya pada Luc yang sudah kembali  menutup matanya. Akhirnya dia menawarkan nya pada Rion.

"Nah!"

Rion bergantian menatap Ara dan daging bakar yang ada ditangan Ara.

"Cepatlah, tanganku sudah pegal! Atau apakah kamu juga tidak mau?"

"Hoho, aku mau kok. Aku hanya terkejut, ini pertama kalinya kamu mengajakku berbicara, bahkan menawarkan makanan!" Rion segera menahan tangan ara dan mengambil daging bakarnya.

"Apa itu sesuatu hal yang harus dibanggakan?" Ara memutar bola matanya malas.

"Tentu saja! Calon lunaku semakin cantik saja yaa. bagaimana kamu bisa berubah begini? Seingatku 3 tahun lalu kamu masih gadis kecil lemah yang hanya bisa menangis!" Ara tidak menjawab.

"Hey Ara dia bertanya padamu!"  Noyu berbisik pada Ara yang asik melahap makan malamnya tanpa menghiraukan pertanyaan Rion.

"Lunamu? Maaf standarku sangat tinggi ck!" Jawab Ara dalam hati.

"Kenapa? Apa aku juga tidak diiziinkan berubah? Apa aku telah merusak kesenanganmu karena kamu tidak bisa lagi tersenyum mengejekku huh?! Memangnya kamu akan menerima seorang luna yang adalah sampah di golden pack?" Ara menjawab sarkas, tersenyum miring, dia sengaja menyindir Rion.

Sedari tadi Ara sudah merasa familiar dengan sosok Rion, ia terus mencoba menggali ingatannya, dan ternyata Rion adalah orang yang tiga tahun lalu berdiri disamping Lucas, ikut menatapnya dengan senyum  yang merendahkan.

Mendengar jawaban Ara, Lucas seketika membuka matanya dan menoleh pada Ara yang disampingnya.

Sedangkan Rion merespon perkataan Ara dengan tertawa keras. Sambil memukul-mukul tanah. Itu berlangsung lama.

"Apa dia memang begitu? Calon Alpha kalian tidak berwibawa sekali!" Noyu menatap heran Rion.

"Ahh! Ahem ahem. Perutku sakit karena tertawa! kamu semakin mirip kakakmu Ara! Kumohon jangan jadi seperti dia"

Luc tak terima dan dia memberi tatapan peringatan pada Rion.

"Aku mengerti apa maksudmu. Tapi kamu salah paham gadis kecil, aku tidak bermaksud mengejekmu. waktu itu aku melihatmu sangat sedih dan tertekan, kemudian kamu memandang kearah kami, jadi aku mencoba tersenyum menenangkanmu" Rion mencoba menjelaskan pada Ara.

Tapi Ara tak peduli. Dia hanya fokus pada daging bakarnya seolah tak mendengar Rion. Rion yang merasa diabaikan hanya bisa tersenyum canggung.

"Ahem.. jadi sejak kapan kamu yang gadis lemah bertranformasi menjadi gadis muda menawan begini. Kapan kamu manifestasi?"

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang