"Ada apa katamu? Apa matamu juga sudah ikut rusak? Kamu tidak lihat ini sudah malam hah?!"
Lucas yang melihat Ara yang bertolak pinggang, dia juga jadi ikut meletakkan tanganya di pinggang, sambil melotot balik pada Ara.
Seketika dia seperti bukan Luc yang datar, yah tentu saja kalau dia juga tidak berkata kasar lagi.
"Lalu? Apa masalahnya? Aku juga biasa pulang malam! Lagi pula untuk apa kau kesini? Tidak sabar berteriak kepadaku huh?! teriak saja terus aku tidak peduli! Aku lapar!"
Ara mencoba berbalik mengabaikan Lucas. Dia duduk menyatap makan malam nya, tapi Lucas menahan tangan Ara.
"Pulang!" Tekan lucas.
"Tidak mau!" Jawab Ara lugas.
"Pulang!!"
"Aku bilang aku tidak mau! Aku tidak mau pulang kerumah itu!" Ara melemparkan tangan Lucas dan itu membuatnya terkejut saat merasakan kekuatan Ara.
Sebenarnya Ara tidak bermaksud, tapi Ara terlanjur ikut marah karena Lucas tidak sadar sudah menyakitinya lagi.
Lucas ingin berkata tapi berhenti saat rion berdehem, mencoba menghentikan pertikaian keduanya, tapi dia malah ikut kena bentak keduanya.
Rion pun hanya bisa tertawa canggung "aha ha.. kalau begitu lanjutkan saja, aku duduk dulu"
Ara dan Lucas melanjutkan berdebat, sedangkan Rion sudah duduk disamping Noyu.
"Dasar! Mereka memang betul-betul bersaudara! Keras kepalanya sama! Hah! Calon Alphanya siapa? yang kena bentak siapa?!"
Noyu pun yang ikut menonton, hanya bisa mengangguk-angguk kan perkataan Rion.
~~
Suara jangkrik malam mulai terdengar, udara pun sudah semakin dingin tapi belum ada satupun yang beranjak untuk kembali.
Lucas menutup matanya, menenangkan amarahnya. Rion mencoba menyatap daging kancil yang sudah dibakar. Sedangkan Ara fokus dengan dunianya sendiri.
Ara sedang mengingat kembali apa yang dia alami saat di Rumah Tua...
~~
(Satu jam Sebelum Ara pergi dari rumah tua..)
"Ara! Kamu sudah bangun! Bagaimana perasaanmu?"
"Aku masih sedikit lemas, tapi tidak apa, mungkin karena aku sudah mulai lapar"
Ara melirik pria disampingnya.
"Um.. Ara.. kamu yakin tidak merasakan sesuatu yang aneh? Coba lihat, kamu tidak kembali menjadi anak kecil lagi Ara!"
Ara melihat tangannya. Ya Ara tidak berubah menjadi Ara kecil lagi.
Ara segera berdiri dan menatap bayangannya pada cermin yang ada di rumah itu. Ara menatap bangga pada dirinya sendiri.
Itu adalah hasil perjuangan nya yang pertama sebagai Arabella Foster. Luka batin dan juga luka pada tubuhnya saat latihan, tidak lah sia-sia. Selama dia tangguh, maka seperti biasa Ara akan mendapatkannya. Dia telah hidup seperti itu selama 24 tahun hidupnya di dunia manusia.
"HAHA! Akhirnya aku bukan gadis kecil lagi hantu kecil! Ya benar! beginilah seharusnya! Hahaha" Ara masih memutar-mutar badannya di depan cermin karena bahagia yang tak bisa dia tahan.
"Ngomong-omong Hantu kecil, apa kamu yakin tidak mencium bau apapun?" Ara merasakan salah satu kekuatan indra werewolfnya tidak hilang, walaupun cakar dan taring sudah tidak ada.
Dari awal masuk rumah tua, Ara sudah mencium bau yang sangat wangi di sekitarnya.
"Bau apa? Aku tidak mencium bau apapun Ara, kecuali bau kancilmu itu"
Ara menajamkan penciumannya lagi, mencari darimanakah bau itu berasal.
Diam mendekatkan wajah nya pada wajah pria itu.."umh wangi sekali.. apakah pria di dunia ini memiliki bau seperti ini? Dia seperti memakai parfum, tapi yang ini berbeda baunya seperti campuran bau buah-buahan segar.."
"Ara! Apa yang kau lakukan!" Noyu terlihat tak percaya melihat posisi intim itu.Ara ingin menjelaskan tapi tidak sempat karena pemilik bau harum itu tiba-tiba membuka mata dan berkata,
"ya! Apa yang akan kamu lakukan pada bibirku gadis kecil?"
"Huh?" Ara mengerjapkan matanya polos karena lidahnya kelu tidak bisa berkata tepat saat matanya bertatapan dengan mata indah pria itu, dengan jarak yang hanya setengah jengkalnya saja. Belum lagi suara itu adalah suara pria terindah yang pernah Ara dengar. Berat dan Serak tetapi charming.
"Apa kamu menikmatinya?" Pria itu semakin tersenyum culas saat melihat Ara belum berkedip.
"Ahk!" Ara segera melompat dan berdiri.
"Maaf Maaf kak, aku tidak bermaksud apa-apa, aku pergi dulu"
Tanpa sadar Ara masih memanggil pria itu kak. Dia berlari kearah pintu mengambil buruannya dan bersiap untuk kabur, sama halnya dengan Noyu.
Tapi Dia terpaksa menghentikan langkahnya saat pria itu bertanya, "kenapa buru-buru? Bukan kah aku berhutang padamu?" Masih dengan senyum culasnya yang membuat Black, sigagak menundukkan kepalanya.
"Ugh, aku berubah pikiran, tidak perlu lagi, kamu cukup hati-hati saja saat berada di hutan ini" Ara lupa bahwa menurut Noyu pria itu bukan pria biasa jadi dia tidak perlu khawatir.
"Haha! Tidak tidak, aku tidak mau berhutang pada gadis kecil. Panggil saja namaku, Yates Oxley, maka aku akan datang saat kamu membutuhkan ku gadis kecil."
Mata Ara terpana melihat tawa pria itu.
Sangat tampan!Namun Karena jantungnya juga jadi berdegup kencang tak nyaman, dia segera berlalu sambil menyeret kancilnya, tidak menjawab perkataan pria itu. Tapi yang pasti dia telah menanam nama pria itu, Yates Oxley, dalam ingatannya.
Sekali lagi Ara menatap ke arah tangga, dan Yates masih disana, melambaikan tangannya dan tersenyum tulus. Semakin membuat detak jantung Ara taknyaman.
Tapi senyum itu hanya bertahan sebentar saja. Setelah Ara tak terlihat senyum pada wajah tampan Yates menjadi kaku dan terlihat bengis
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella
Werewolf• NEW Story 2021 Ara adalah seorang gadis pecinta novel dan manhwa. Genre favoritnya adalah romance, fantasy, mistery. Apalagi cerita dimana karakter utamanya bereinkarnasi atau mengalami transmigrasi. Walaupun Ara mengalami perubahan mood karena t...