bagian 6

379 56 11
                                    

Perasaan yang hanya bisa dia tahan untuk sementara waktu, Perth hanya bisa melihat dalam diam walau Saint sudah menjadi miliknya.

Sorenya sesampainya di kamar, dia sedikit melamun memikirkan apa yang di oleh Plan. Tapi dia jg bingung dengan siapa Plan berhubungan?.

Tak lama terdengar suara ketukan pintu, itu Saint.

Perth segera membukakan pintu, dan membiarkan Saint masuk.

" Emmmzz, Perth kau kenapa? "

" Gak, gak kenapa-napa "

" Tapi tingkahmu aneh? "

" Aneh gimana? "

" Ayolah Perth masih gak mau jujur juga? Kamu kenapa? "

" Ada hubungan apa kau dengan senior itu "

" Senior?, Maksud mu phi Mew? "

"..."

" Aku hanya mengerjakan tugas yang di berikan Professor dan dia yang membimbing ku, hanya itu "

"..."

Saint memeluk Perth dari belakang yang sedang berdiri di balkon.

" Senangnya pacar ku cemburu "

Tangan Perth mengusap lembut rambut Saint yang kepalanya bersandar di bahunya. Dia pun berbalik dan mendorong Saint di sofa panjangnya,

" Kau tahu Saint betapa menderitanya aku menahan amarah ini ? "

" Maafkan aku, aku gak bermaksud untuk itu "

" Kau harus di hukum Saint "

Perth naik di atas pangkuan Saint dia mencium bibir merah muda itu dengan ganas dan meluncur di lehernya.

Tangan begitu terampil membuka kancing kemeja putih itu.

" Perth apa yang kau lakukan? "

" Aku tak bisa menahannya lagi "

" Akkhhh, apa kita akan melakukannya di sini ? "

Perth tidak menghiraukannya dan sibuk membuka celana Saint, dia membalikan tubuh putih itu dan Saint pun mengerti posisinya. Kini dia tau kecemburuan Perth sangatlah besar kepadanya, tapi hukuman ini sangat dia nikmati.

" Akkkkhhh, emmmmzzz " erangan Saint begitu merdu di telinga Perth

Tanpa berlama-lama benda itu pun masuk dan terpendam dalam, tangan Perth memegang pinggul langsing itu untuk memompah genjotan yang dahsyat.

Berirama cukup cepat membuat Saint begitu kewalahan dan berkeringat deras, dia hanya bisa menikmati amarah sang Tiger.

Saint menoleh ke arah Perth dengan wajah yang menggoda, Perth melepas senjatanya dan Saint kini berada di atas Perth yang sedang terduduk di sofa itu.

Dia mulai menancapkan benda tumpul yang sangat keras itu kembali ke tempatnya.

" Akkkkhhh, " desahan Perth yang menikmati kelakuan sang bunny

Mendengar suara kenikmatan itu dia mulai menari dengan indahnya.

" Aku suka hukuman ini " ucapnya di selah goyangnya.

Setelah beberapa lama Perth rubah kembali posisinya, membaringkan tubuh Saint terlentang di sofa, mengangkat kedua kakinya di bahunya.

Mereka mencapai intinya, kepuasan keduanya membuat keringat yang begitu banyak.

" Sayang "

" Emmmzz "

" Aku ikut mandi di kamar mandi mu yah "

Love CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang