Bagian 9

262 50 4
                                    

Kini Saint sudah memulai syutingnya bersama phi Mew,  Saint sudah sangat sibuk sekarang yang tidak mempunyai banyak waktu untuk Perth. Untuk masuk kuliah pun Saint banyak mengambil izin untuk tidak mengikuti kelas.

Malam ini sengaja Perth masuk ke kamar Saint untuk melihat keadaannya yang baru pulang yang hampir jam tengah malam, ketika Perth masuk Saint baru saja selesai mandi dia mengenakan piyama nya di hadapan pers yang terdiam di depan pintu kamarnya.

" Baru saja aku mandi dan akan ke kamarmu, tapi kau sudah di sini "

" Maaf jika aku mengganggu "

" Bukan begitu maksudku aku senang sekali kamu main ke kamarku "

Saint menarik tangan Perth untuk duduk bersama di tempat tidurnya, Saint memegang tangan Perth dan bersamdar di bahunya seraya menghela nafas panjang.

" Lelah yah ?"

" Emmmz, sangat amat lelah "

" Ya sudah beristirahat lah aku akan kembali ke kamar ku "

" Bisakah kau tidur bersama ku Perth, aku sangat merindukanmu kamu harus memeluk ku sampai pagi "

Rengeknya manja, membuat Perth tidak berkutik dan tidak bisa menolaknya.

" Baiklah aku akan menginap di sini "

" Yeyyy, ayo kita tidur "

Mereka mengatur posisi tidurnya di mana Perth  harus memeluk Saint.

" Kalo seperti ini gimana kalo nanti pagi si Dede ikut bangun "

" Biarin nanti di elus elus "

" Ya makin tegak lah "

" Emmmzz, pokoknya nanti pagi aku tanggung jawab deh sekarang istirahat dulu yah "

" Iyah bunny, good night " kecupan mesra mengiringi

" Good night to " begitu nyamannya dia mencari posisi untuk tidur.

***

Di kamar Plan yang hanya ditemani dengan lampu yang redup dia berbaring gelisah, karena ada nomor baru ya selalu menghubunginya tak henti-henti.

Iya tahu itu Mean, dan dia tidak mengangkatnya. Sampai akhirnya ada pesan yang masuk dan dia memberanikan diri untuk membacanya.

Terus tulis dipesan itu,

" Keluar lah aku ada di depan gerbang rumahmu "

Membaca pesan itu Plan langsung turun dari kamarnya dan menuju ke depan pintu gerbang.

" Apa yang kau lakukan sini " ucapnya tanpa membuka pintu gerbang

" Aku ingin bertemu denganmu Plan "

" Untuk apa kita sudah tidak ada hubungan lagi "

" Aku sangat merindukanmu Plan sangat amat sangat "

" Itu bukan urusanku "

" Segitu besarnya kah kebencianmu kepada ku Plan?"

" Entahlah apa itu kebencian dalam hatiku tapi yang jelas aku ingin melupakan semuanya, melupakanmu dan melupakan kan hubungan kita "

" Bisakah kau melakukannya? "

" Entahlah tapi ku yakin aku bisa "

" Tapi aku tak bisa, bukalah gerbangnya kita berbicara "

" Tidak, kembalilah pulang aku ingin istirahat "

" Plan apakah kau benar-benar tidak mencintaiku lagi? "

Love CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang