Bab 5 : New Friend's (2)

53 9 0
                                    

***

"Naik tabung melayang itu sangat menyenangkan, bisakah kita memainkannya lain kali?"

"Zaly jangan keras-keras jika kau tidak mau dihukum guru," ujar Zou memperingati.

"Ups, maafkan aku," ujarnya. "Ah tabung itu, apa namanya?"

"Flytubeews."

Setelah menaiki tabung melayang a.k.a flytubeews itu mereka sampai pada kelas mengenali karakter. Rupanya Zoury juga murid baru sama seperti Zaly dan Tara hanya saja ia sudah berada di sini dua minggu yang lalu oleh sebab itu ia bisa memainkan flytubeews.

Setelah masuk ke dalam kelas, mereka dibuat takjub dengan ornamen-ornamen kelas yang begitu menakjubkan. Kelas yang berada di atas awan ini sangat luas, di dalamnya terdapat meja bundar yang mana tersedia kursi-kursi awan. Zaly tidak bisa menyangkal bahwa dia mungkin akan tertidur saat kelas berlangsung mengingat kursi awan itu terlihat sangat nyaman sekali.

"Ayo kita mengambil tempat," ujar Zoury.

Sudah ada beberapa murid di dalam sana bahkan sudah duduk manis menunggu kehadiran sang guru, semuanya nampak seperti manusia biasa lantas bagaimana caranya membedakan mereka ini dari klan mana?

"Itulah sebabnya kelas ini adalah kelas pertama agar kalian dapat mengenali ciri-ciri setiap klan."

Zaly terkejut. Seseorang dewasa menggunakan jubah dengan lambang akademi di belakang jubahnya, tidak salah lagi dia adalah gurunya.

Para murid pun mengambil tempatnya masing-masing. Terdapat enam orang dalam setiap meja yang artinya Zaly dan teman-teman mendapati tiga teman baru.

"Tara apakah mereka vampir? Aku tidak melihat taring mereka, tapi tatapannya hampir sama denganmu," bisik Zaly.

"Sepertinya, tapi aku tidak tau pasti, aku malah mengira mereka berasal dari klanmu," ujar Tara.

"Tidak, klanku memiliki suhu yang hangat," ujar Zaly.

"Hei aku mendengar kalian berbisik," ujar salah satu teman baru mereka.

"Aku Zaly, siapa nama kalian?" Zaly mengulurkan tangan kecilnya.

Salah satu dari mereka menjabat tangan Zaly. "Clairine," jawab gadis kecil dengan hiasan mutiara di rambutnya.

Kemudian beralih pada pria kecil yang berada di tengah. "Peeter," ucapnya.

Lalu beralih lagi pada gadis kecil yang sedikit berisi. Ia tersentak kala kulitnya bersentuhan dengan kulit Zaly. "A-aku Diana," ujarnya. Ia menatap Zaly dengan mata tanpa berkedip.

Zaly pun menatap Diana, kemudian tersenyum. "Kau mirip saudaraku, sangat menggemaskan, rasanya aku ingin mencubit pipimu." Tangan Zaly sudah siap untuk mencubit pipi Diana jika saja tidak dihentikan oleh Zoury—bocah laki-laki yang pertama kali menjadi teman sekelas Zaly dan Tara.

"Zaly, jangan membuatnya takut," ujar Zou.

"Tapi dia sangat menggemaskan," ujar Zaly.

Tara hanya menggeleng lalu berkenalan dengan tiga teman baru itu.

"Baiklah, kurasa cukup untuk kalian berkenalan, saatnya aku yang memperkenalkan diriku," ujar guru yang sudah berada di atas seperti podium itu.

"Panggil saja aku Charlotte, aku akan mengajar di kelas mengenali karakter ini selama satu tahun. Kita akan bertemu lagi pada kelas dansa, tentu saja itu sangat lama, kelas dansa diberikan ketika kalian berusia enam belas tahun."

"Ah, itu sangat lama," ujar Zaly pelan.

"Itu waktu yang sebentar Zaly, tidak akan terasa," ujar Peeter.

DANGELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang