Bab 7 : Xavier Murka

41 8 4
                                    

Happy Reading, Dear🩵🩵

...

Zaly mencoba melepaskan pelukan itu, tetapi lelaki itu tetap menarik Zaly dalam dekapannya, benar-benar gerakan yang sangat intim.

"Xavier," geram Zaly. Ia tidak menyangka bahwa Zou secepat itu berubah menjadi Xavier, makhluk terburuk yang pernah ia temui. Entah bagaimana ia bisa melakukan semuanya, yang jelas makhluk ini sangat berbahaya.

Jika di hadapannya ini adalah Xavier lantas di mana Zou?

"Apa aku perlu membunuh elf itu agar pikiranmu hanya untukku, Little Mate?" tanya Xavier pelan tetapi penuh dengan ancaman.

Sialan, makhluk buruk rupa ini bisa membaca pikiran.

"Jangan gila, Xavier."

Mereka kembali berputar karena pada dasarnya tarian waltz ini adalah tarian berputar, oleh sebab itu banyak sekali putaran yang akan dilakukan oleh pasangan ini.

"Aku gila karenamu, Little Mate, " ujar Xavier disertai kecupan di punggung tangan gadis itu tanda dansa telah selesai.

"Ingat, aku akan selalu mengawasimu, membunuh satu makluk sangat mudah bagiku apalagi elf yang lemah itu."

Suara itu menggema dalam telinga Zaly, ia menggelengkan kepalanya. Ucapan Xavier benar-benar dianggap angin lalu olehnya.

"Zou! Kau di mana tadi?" ujar Zaly ketika melihat Zou yang asli berada di depannya.

Zou terlihat bingung dengan ucapan Zaly. "Aku berdansa denganmu," ujar Zou. "Oh ya, bukankah kau ingin memberitahuku rahasiamu?" ujarnya.

Zaly menghela napasnya, Xavier benar-benar memanipulasi semuanya.

"Kau langsung menjadi diam tadi, aku berpikir ... kau jangan memberi tahu rahasiamu jika kau merasa terbebani," ujar Zou.

Ah, Zoury, dengan pemikiranmu yang seperti ini membuat Zaly semakin menyukaimu.

"Wow, aku tidak menyangka kalian menjadi pasangan terbaik saat berdansa tadi," ujar Diana.

"Benarkah?" tanya Zou tidak percaya.

"Tanyakan pada Juneth," ujar Diana.

Makhluk bernama Juneth itu menepuk pundak Zoury. "Benar, kalian menjadi pasangan dansa terbaik, guru akan memberikan kalian sebuah penghargaan," ujar Juneth.

Mendengar itu Zaly hanya menghela napas, jika saja yang berdansa dengannya tadi ialah Zou yang asli maka ia akan sangat senang.

"Apa kau tidak senang berdansa denganku, Zaly?" tanya Zou yang tidak melihat gairah kesenangan pada gadis itu.

"Tidak, aku sangat senang berdansa denganmu hingga aku tidak bisa berkata-kata," ujar Zaly.

Zoury tersenyum mendengarnya.

"Kelas dansa selesai, kita akan bertemu minggu depan. Selamat beristirahat!"

"Terima kasih, Madam!" seru mereka.

"Zaly, Zoury, silahkan ambil penghargaan kalian."

***

"Bulan purnama tinggal seminggu lagi, gadis yang lahir ada bulan purnama biru itu akan berusia 17 tahun yang artinya ia akan mengetahui siapa mate-nya. Lantas, kapan kau akan memulai? Bukan persiapan sudah matang?"

Yavier tersenyum miring. "Aku ingin memberikan kesempatan untuk mereka berdua, bukankah ditinggalkan orang yang dicintai lebih menyakitkan?"

"Aku tidak akan membiarkanmu membunuh Xavier!"

DANGELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang