49. the traitor

1.1K 167 119
                                    

[ 2000+ words // cringe and maybe ceritanya agak aneh, soalnya aku memang bener-bener gatau soal kementrian sihir di tahun 1981 ini + gimana cerita detailnya di adegan sirius dan peter jadi aku pake imajinasiku sendiri saja ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 2000+ words // cringe and maybe ceritanya agak aneh, soalnya aku memang bener-bener gatau soal kementrian sihir di tahun 1981 ini + gimana cerita detailnya di adegan sirius dan peter jadi aku pake imajinasiku sendiri saja ]

─────────────────

Author

Phoebe tambah menjerit, sementara tubuh Sirius membeku di tempat. Masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Tangan Phoebe yang bergetar terjulur, meraih tubuh James yang sudah kaku, tidak bernyawa.

Phoebe meneteskan air matanya nonstop. Dia menangis deras, memeluk tubuh sahabatnya itu. Memang, Phoebe dulu sempat membenci James dna ingin dia mati saja karena lelaki itu sering sekali mengganggunya dan mengejeknya. Tetapi bukan ini yang dia harapkan.

"James.." Phoebe terisak, tangannya masih memeluk tubuh James. Sirius ikut memeluknya, mengelus bahu kekasihnya pelan, "Apakah ini nyata? Ap—apakah ini mimpi?" dia bertanya, bibirnya bergetar.

Sirius dapat merasakan Phoebe menggelengkan kepalanya dan tangannya bergetar dan keringatnya dingin. Wajahnya pucat, terlihat sangat syok.

Phoebe meletakkan tubuh James kembali di atas lantai, kemudian berjalan menaiki tangga. Auror itu mengangkat tongkatnya yang masih menghasilkan cahaya itu. Phoebe melihat ada salah satu kamar yang pintunya terbuka, hasil dobrakan seseorang.

Phoebe pun melangkahkan kakinya, memasuki kamar itu. Tubuhnya lemas, dia langsung terjatuh ke atas lantai setelah melihat hal yang tidak ingin dia lihat di kamar itu. Phoebe sudah berusaha untuk menahan jeritan ketakutan dan kagetnya itu tapi tidak bisa, dia lagi-lagi menjerit.

"Lily.. No.. Lily.. Please.. Lily.." Phoebe meraih tubuh Lily yang sudah kaku, tidak bernyawa. Air matanya menetes sangat deras, matanya buram, dan dadanya merasa sangat sakit. Setelah melihat James, sekarang Lily?

Phoebe menoleh, dia mau mengecek apakah Harry masih hidup atau tidak. Alhasil, ternyata bayi itu masih hidup. Phoebe menghela nafas lega. Hanya saja, yang berbeda adalah dahinya. Kini di dahi bayi itu terdapat bekas luka berbentuk petir.

Harry menangis tanpa henti. Phoebe langsung meraih bayi itu, memeluknya seraya menyanyikan lagu untuknya dengan pelan. Lagu yang bisa membuat Harry menjadi tenang kembali dan tentu saja, membuat Phoebe tambah menangis karena lagu ini pertamanya di dengarkan oleh Lily dan Marlene. Tentu saja, kedua orang itu telah tiada.

"Harry, untung saja kau masih hidup.." Phoebe berbisik kepada Harry yang sekarang terlihat sangat nyaman berada di pelukannya itu. "Apakah mungkin kita yang harus mengurus anaknya James dan Lily sekarang?" tanya Sirius di belakang, matanya sudah sembab.

𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius blackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang