꒰ completed - sirius black x readers ꒱
꒰ written in bahasa indonesia ꒱
en·am·or /iˈnamər,eˈnamər/
be filled with a feeling of love for.
gadis itu sering dijahili oleh sebuah
kumpulan bernama marauders, tapi
siapa sangka dia akan jat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─────────────────
Author
September 1977, At Hogwarts
Semua murid telah berkumpul di Aula Besar, saling melahap makanan dan berbincang. Phoebe melihat kearah Severus yang berjalan menuju meja Slytherin diikuti oleh Rabastan yang berbicara dengannya tapi Severus tetap mengabaikannya.
Lalu sekarang, Phoebe melihat Regulus yang wajahnya lebih serius daripada biasanya. "Sirius," Phoebe menyenggol lengan pria yang duduk di sebelahnya. "Apa?" Sirius menjawab, membuat Phoebe langsung menunjuk kearah Regulus yang berjalan.
"Adikmu kenapa lagi?" Phoebe berbisik, membuat Sirius mengedikkan bahunya tidak tahu dan tidak peduli tentang hal itu juga. "Tidak ada apa-apa," jawabnya singkat. Phoebe menyipitkan matanya, menatap kearah Regulus penasaran.
"Bloody hell, mereka mulai lagi," Remus mengusap wajahnya pelan, menghela nafas panjang saat melihat Lily dan James didepannya sedang bermesraan. "James, kau sangat lucu kau tahu itu?" Lily terkekeh pelan, mencium hidung James dengan lembut.
"Tentu saja, Lily," balas James tersenyum lebar kearah kekasihnya itu. Phoebe yang melihat pemandangan ini langsung mengkerutkan dahinya heran. "Benci menjadi suka, betul kan, Lily?" celotehnya yang membuat Lily menggigit bibir bawahnya, tersenyum malu.
"Kalian juga akan," tambah James menyeringai kecil, membuat Phoebe menatap kearah pria berkacamata bulat itu sambil mengkerutkan keningnya bingung. James pun menunjuk kearah Phoebe dan Sirius bergantian menggunakan bola matanya.
"Prongs, dia hanya kurang peka dan polos saja." jawab Sirius menghela nafasnya panjang, membuat Phoebe yang duduk di sebelahnya menaikkan alisnya bingung. "Siapa?" gadis itu bertanya, membuat Sirius dan James menggeleng.
"Marlene bagaimana?" tanya Lily, membuat sang gadis yang namanya dipanggil tadi langsung mendongak lalu meresponnya dengan dehaman, "Apa Lily?" Marlene bertanya, mengkerutkan alisnya.
"Bagaimana hubunganmu bersama Regulus Black?" Lily lanjut bertanya, membuat Marlene menghela nafasnya panjang. Gadis bersurai pirang emas itu lalu menelan ludahnya kasar, "Regulus terlihat aneh. Kau tahu," Marlene memulai, nafasnya mulai memburu, "dia bahkan tidak membalas suratku."
Phoebe lalu menggerakkan kepala dan bola matanya kearah meja Slytherin. Dia mendapati Regulus yang melahap makan siangnya sendirian tanpa teman, sepertinya memang dia berusaha untuk menjauh dari orang-orang. Phoebe juga melihat Bellatrix dan Rudolphus yang sedang menikmati waktu mereka berdua.
"Apakah kalian merasakan kalau tahun ini akan menjadi tahun terburuk bagi kita semua? Kita sudah berada di tahun ketujuh, sudah pasti ujiannya tambah susah. Kita bisa tertekan." Phoebe berucap panjang lebar, membuat beberapa temannya di meja Gryffindor itu menatap kearahnya heran.
