─────────────────
Author
Semua pandangan Phoebe menjadi buram, membuat gadis itu mengkerutkan keningnya bingung. Tiba-tiba saja dia mendengar suara kereta api yang baru saja berhenti saat itu. Ternyata itu semua adalah mimpi? Hanya sebuah imajinasi? Oh, tentu saja.
Lily dan Remus pun langsung mengguncangkan tubuh Phoebe dengan cepat yang tentu saja sampai sekarang terlihat masih tertidur lelap.
"Phillip, sebentar lagi aku akan bangun tunggulah," racau Phoebe tidak jelas, membuat Lily menggigit bibir bawahnya menahan tawa. Begitu juga dengan Remus yang sekarang merasakan kepala gadis itu sudah berada di bahunya.
"Phoeb, bangunlah, sekarang." Lily lalu mencubit pinggang temannya itu, membuat Phoebe langsung terlonjak kaget. "Demi Merlin! Sakit!" pekiknya yang membuat James tersedak air liurnya lalu tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Phoebe Glass itu.
"Heh! Tertawamu kencang sekali, James," Marlene membuka pintu kompartemen, mendapati kumpulan para Marauders bersama Lily yang masih duduk, begitu juga dengan Phoebe yang sekarang masih dengan wajah mengantuk dan rambutnya yang acak-acakan, karena baru saja bangun dari tidurnya.
"Blimey, Phoeb. Rambutmu seperti singa." Marlene tertawa pelan, hal itu membuat Phoebe langsung membuka matanya lebar, sudah tidak mengantuk lagi. "Ayolah, kalian ini. Pemalas," Dorcas mendengus kesal lalu mengacungkan jarinya kearah kumpulan para Marauders, bukan ke kedua teman perempuannya itu.
"Aku bukan pemalas." jawab Sirius sedikit menyentak Dorcas. Hal itu membuat gadis berkulit hitam iru menaikkan alisnya sebelah, menatap kearah Sirius lalu memutarkan bola matanya malas. "Ayo, cepat, cepat." suruh Marlene, menyuruh keenam temannya yang ada di kompartemen itu untuk keluar.
"James, sepertinya itu Ibumu. Mrs. Euphemia Potter bukan? Lalu Ayahmu, Mr. Fleamont Potter." Sirius mengacungkan jari telunjuknya kearah luar jendela kereta, membuat James mengangguk mantap lalu mengikuti Marlene untuk berjalan keluar dari kereta yang sudah berhenti di platform 9¾ itu.
Para kumpulan Marauders dengan kaca dan bunga bakung itu pun berjalan keluar dari kompartemen, kemudian berjalan keluar dari kereta Hogwarts Express juga. "Mum, Dad!" James berseru, melihat sosok ibunya dan ayahnya yang sudah menunggunya sedari tadi.
"Ah, inikah teman-temanmu? Peter yang tampan dan mungil, Remus yang tampan dan halus, lalu Lily.. James banyak berbicara tentangmu. Marlene, Dorcas, gadis pemberani ya? Dan ini pasti, Glass," Euphemia menatap kearah Phoebe cukup lama lalu memeriksa wajah gadis itu secara teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius black
Fanfic꒰ completed - sirius black x readers ꒱ ꒰ written in bahasa indonesia ꒱ en·am·or /iˈnamər,eˈnamər/ be filled with a feeling of love for. gadis itu sering dijahili oleh sebuah kumpulan bernama marauders, tapi siapa sangka dia akan jat...