19

157 21 12
                                    

Happy Reading
Typo bersebaran

Satu tahun telah berlalu, Hira yang dulunya periang menjadi Hira yang pendiam. Tak ada lagi senyum yang terukir dari bibirnya akan tetapi Hira tetaplah Hira yang cantik meskipun dia tak tersenyum akan tetapi kecantikannya tetap terjaga alami tanpa ada polesan2 makeup yang tebal..

Satu tahun banyak perubahan dari Hira, kini dia sudah berusia 19 tahun. Dia pun sudah bersikap seperti layaknya remaja menginjak dewasa, dia pandai dalam mengatur waktu kuliah dan kegiatan persitnya

Dan tentang teman2nya kini hanya tersisa empat orang. Hira, Lidya, Nina, dan Lilis. Sedangkan lima orang lainnya sudah mengejar cita-citanya yang tertunda.

Gama Restu Wardani si playboy cap kaki tiga ini kini banting stir mendaftar ke AAl dan dengan dukungan dari keluarga dan kawan2nya akhirnya dia bisa lolos

Adipati Zidan Pratama si casis galau telah mengakhiri kegalauanyya, dia berhasil lolos masuk ke Akmil berkat kerja kerasnya dan latihan selama ini

Jeno Zero Imanuel Dewangga pun kini ikut banting stir memdaftar ke AAU, katanya dia juga ingin mengikuti langkah teman2nya mengabdikan diri kepada negaranya

Gio Narendra Abraham si kulkas berjalan ternyata bermimpi menjadi polisi, akhirnya dengan usaha yang keras serta doa dia mampu masuk lolos menjadi Taruna Akpol

Dan jangan lupakan si kecil di geng Hira,

Abila Naila Safana, si gadis berlesung pipi kini telah menempuh pendidikannya di Akpol bersama dengan Gio

Hira pun tak menyangka bahwa si gadis barbar itu akhirnya menentukan pilihan menjadi abdinegara, hanya saja Hira tetap menjadi pribadi pendiam

Bahkan saat suaminya pun berangkat tugas dia tak mengetahuinya, setidak penting itukah Hira di mata suaminya, Hira hanya mampu berdoa kepada Allah agak Fitra membuka mata hatinya, agar Fitra sadar dia bukan lagi laki2 bujangan dia adalah laki2 yang telah memiliki istri.

Pagi ini Hira telah bersiap untuk ke kampus, di depan rumah dinasnya telah bertengger mobil fortuner hitam milik Lidya, yah pagi ini Hira berangkat bersama Lidya ke kampus.

Hira berjalan keluar kamar dan melihat Fitra sedang sarapan pagi sambil memainkan ponselnya, Hira yang melihat itupun tak sanggup untuk tidak menitikkan air matanya teramat sakit yang di rasakan hampir setahun, membuatnya terus berfikir untk apa dia di nikahkan jika dia sendiri pun tak di anggap oleh suaminya.

Dengan langkah terburu-buru Hira cepat menghapus air matanya dan melangkahkan kaki keluar rumah, menyapa beberaapa persit yang melewati rumahnya dan membuka pintu mobil milik Lidya

"Ra' entar temenin gue ke mall yah, gue mau beli beberapa buku sama baju buat acara di rumah nanti" ucap Lidya setelah Hira menutup pintu mobil

"Iyya Lidya, nantu aku temenin yah" aksen Hira pun sudah mulai aku kamu, itu karna terbiasa dengan lingkungan persit

Semua teman Hira pun sudah tahu dengan status Hira bahwa Hira telah menikah, begitupun dengan dosen muda itu, yah jangan lupakan pak Arkana Mahesa Reynand, akan tetapi dosen itu tetap gencar mengikuti Hira membuat Hira risih sendiri

Beberapa menit kemudia mereka telah sampai di kampusnya, hari ini Lilis sendiri tidak memiliki jadwal kuliah sehingga tidak berangkat bersama Hira dan lidya

Baru saja Hira dan Lidya menginjakkan kaki di pelataran halaman kampus, mereka sudah di kerumuni oleh para mahasiswa juniornya maupun senior, siapa yang tak kenal mereka berdua

Hijriyah Nindya Chalista, si ketua presiden perempuan  pertama mahasiswa di kampusnya yang terkenal datar dan wajah berdemage di tambah pembawaan yang kalem membuat beberapa junior maupun senior laki2 berbondong2 untuk bertatap secara langsung dengan ketua presiden mahasiswa tersebut

Menggapai Cintamu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang