Happy reading❤
Di dalam taksi Hira terus saja menangis mengingat semua perkataan suaminya di mall tadi, apa katanya? Kekasihnya wow skali
Hira terus saja mengusap air matanya, dia tdak boleh lemah akan tetapi rasanya sakit sekali jjika mengingat kejadian tadi
Setelah beberapa menit di dalam taksi, Hira memastikan dulu bahwa tak ada persit yang melihatnya dalam keadaan kacau begini, setelah memastikan dia buru2 masuk ke dalam rumahnya lalu mengambil semua pakaian dan buku2nya serta semua barang2nya, dia sudah tidak tahan dengan semua perlakuan Fitra.
Dia juga mengambil satu foto pernikahannya, yah itu pas di acara resepsi pedang pora, Hira sangat anggun dengan pakaiannya dan Fitra kelihatan sangat gagah.
Hira tersenyum miris mengingat kembali rumah tangganya yang sebentar lagi akan hancur, Hira bertambah hancur lagi mengingat bahwa di sekitar leher gadis bersama suaminya itu ada bekas2 merah, Hira sndiri pun tahu itu bekas apa.Hira hancur mengingat semuanya dan akhirnya dia akan mengakhiri semua penderitaanya ini.
Sebelum itu Hira mengirimkan pesan kepada Lidya bahwa dia memiliki urusan mendadak maka ya pulang sendiri
Hira mulai mengambil selembar kertas lalu mencoretkan kata perkata di atas lembaran kosong itu sambil terus menitika air matanya
Setelah dirasa semuanya telah selesai, akhirnya Hira kembali keluar rumah. Supir taksi pun dengan sigap membantu Hira mengangkat koper dan barang2nya yang dibawanya.
"Eh bu Fitra mau kemana?, bawa barang segitu banyak" kata ibu persit yg lewat depan rumah Hira
"Iyya bu izin, mau kerumah orangtua dlu soalnya kangen sama orngtua" ucap Hira sambil sedikit tersenyum, sedangkan ibu persit itu hanya ber oh ria lalu berpamintan kepada Hira
Hira sendiri akan pulang ke rumah orangtuanya terlebih dahulu.
Tidak- tidak, dia tidak boleh kembali ke rumah orangtuanya.
Hira mencoba berfikir keras, selama di dalam taksi dia terus berfikir akan kemana.
____
3 Bulan kemudian.......
Waktu berlalu begitu cepat, hari Dimana Hira mendapati sang suami jalan dengan sang kekasihnya makaa detik itu juga Hira mengambil langkah Yang jauh, Hira mengurus segala madam kepindahannya mulai dari kuliah, hingga izin dari kesatuan suaminya. Entah apa Yang di katakan Hira sehingga bisa mendapat izin.
Hira pun tidak egois, memikirkan Diri sendiri dia tetap memilih Untuk mengambil izin cuti dari kegiatan persit. Hal itu di lakukannya agar nama baik Fitra dan keluarganya tidak tercoreng di militer
Waktu telah menunjukkan pukul 19.25, akhirnya hira kembali ke kontrakannya, disinilah Hira selama 3 Bulan ini, kontrakan Yang sederhana. Dia pun melanjutkan studinya di universitas Sam Ratulangi.
Hampir setengah jam Hira berberes barang-banrangya, mungkin tempat ini tidak akan dapat di temui oleh keluarga besarnya. Hira benar-benar mengasingkan dirinya, Hira berada di manado sulawesi utara yang pastinya tidak memiliki satupun sanak keluarga.
Entah apa Yang di fikirkan Hira sampai- sampai dia pergi jauh dari sanak keluarganya, dia merasa sangat bersalah kepada keluarga suaminya dan tentunya keluarga besarnya sendiri. Dia memutuskan kontak agar tidak terlacak Oleh keluarganya.
Dan di usianya Yang ke 19 Hira sebentar lagi akan menyandang gelar s.hum prestasinya yang sangat mentereng di fakultasnya membuat para dewan rektor dan dozen merasa bangga dan akhirnya di tawari untk kuliah dengan waktu yg singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Cintamu (On Going)
RandomAssalamualaikum Langsung Baca yah Happy Reading °~°