05

444 47 5
                                    

"Cal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cal."

***

"Karena ini hari pertamamu, aku ingin kau langsung ikut bekerja bersama Lav dan kau Lav aku memintamu untuk mengajari Cal," ucap sang bos sembari merangkul bahu lelaki yang lebih muda darinya itu. Lav memajukan bibirnya kesal.

Entah mengapa Lav merasa tidak nyaman berada di sekitar lelaki bernama Cal itu. Apalagi mata lelaki itu tidak lepas dari sosok Eden yang sedang berdiri di belakang meja kasir. Ia tidak mengerti mengapa sang bos harus merekrut karyawan baru disaat ada dirinya dan Eden.

"Aku pernah bekerja di sebuah toko sebelumnya, mungkin tidak jauh berbeda dengan di sini," jelas Cal.

"Ah, baguslah kalau begitu. Lav akan menjelaskannya lebih lanjut padamu. Kau bisa menanyakan apapun padanya."

"Mm. Bisakah aku bertanya dengan Eden saja?"

Lav maupun sang bos terdiam mendengar ucapan Cal. Sedangkan Eden memandang bingung ke arah Cal yang memasang senyum di wajahnya. Lav sedikit emosi mendengarnya. Ia merasa diremehkan disini. Sang bos mencoba menenangkan Lav dengan menjauhkan Lav dari Cal. Ia sangat paham bagaimana karakter lelaki itu.

"Kau boleh bertanya pada siapa pun. Tapi aku sarankan kau bertanya pada Lav karena Lav lah yang akan sering kau temui," ucap sang bos akhirnya.

"Mm, benarkah?" tanya Cal memastikan. Matanya sesekali melirik ke arah Eden. Lav mengeratkan rahangnya melihat kelakuan lelaki itu.

"Ya, untuk satu minggu kedepan karena kau masih baru kau akan bekerja mulai dari shift milik Lav. Setelahnya baru kau akan berpindah shift," jelas sang bos sembari berharap lelaki tinggi itu mengerti dengan ucapannya.

"Baiklah, aku mengerti," ucap Cal akhirnya lalu tersenyum pada Lav yang memandangnya tajam.

Cal tidak memperdulikan tatapan lelaki yang lebih pendek darinya itu. ia lebih memilih untuk mendekati Eden yang masih berada di meja kasir dan memintanya untuk mengajarinya mengoprasikan alat kasir.

"Aku merasakan firasat buruk pada lelaki itu," ucap Lav lalu pergi ke arah gudang.

"Aw, dia anak yang baik Lav. Kau akan menyukainya nanti," balas sang bos sembari mengikuti Lav.

"Tidak akan!" ucap Lav dengan nada tinggi yang membuat sang bos terlonjak.

"Hey! Kau pikir kau siapa berani menaikan suaramu padaku."

Lav tidak mendengarkan. Ia mengambil seragamnya dan kartu identitasnya lalu keluar begitu saja. Sang bos hanya menghela nafas melihat kelakuan karyawannya itu. Untung saja anak itu sangat berbakat mengaet pelanggan jika tidak, mungkin sudah ia keluarkan sedari dulu karena kelakuannya itu

"Hey, anak baru kemari!" perintah Lav pada Cal. Lelaki itu memilih untuk mengikuti perintah Lav karena tidak ingin mendengar suara tinggi Lav. Telinganya sudah cukup berdengung dibuatnya. Lelaki yang lebih pendek terlihat sangat cerewet dan sesekali memarahi anak yang lebih tinggi.

Bridge of Flower Petals [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang