09

319 42 4
                                    

"Eden, aku mohon berbahagialah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eden, aku mohon berbahagialah."

***

Kali ini setelah menjemput Eden, Gree tidak langsung mengantarkan lelaki itu pulang. Ia mengajak Eden ke tempat yang ingin lelaki itu kunjungi dan dari semua tempat indah di C Land, Eden ingin mengunjungi sebuah jembatan bernama Jembatan Kelopak Bunga. Jembatan itu terkenal karena keajaibannya yang dipercaya oleh banyak orang.

Keajaiban jembatan itu ada pada turunnya kelopak bunga warna-warni dari langit. Masyarakat percaya kelopak bunga itu sengaja diturunkan oleh dewa yang bersemayam di atas jembatan untuk memberkati semua orang yang melewati jembatan itu. Tidak ada yang tahu kapan kelopak bunga itu akan turun di atas jembatan dan karena hal itu saat kelopak bungan itu turun, masyarakat menyebutnya dengan "Festival Kelopak Bunga." Siapapun yang bertemu saat festival kelopak bunga akan ditakdirkan bersama dan siapapun yang berpisah pada festival kelopak bunga akan dipisahkan selamanya. Begitulah hukum yang masyarakat percayai hingga saat ini.

Dengan tangan yang bertaut, kedua lelaki dengan paras apik itu menyusuri jembatan yang ramai dengan orang-orang. Eden terlihat menikmati pemandangan indah dari atas jembatan yang disuguhi indahnya danau yang membentang memisahkan Pusat bagian Barat dan Timur.

"Kenapa kau memilih tempat ini?" tanya Gree memecah keheningan antara mereka berdua.

Eden mengalihkan pandangannya pada lelaki tinggi disampingnya,"Entahlah, tidak ada alasan khusus untuk itu. Oh, sejujurnya aku penasaran dengan Festival Kelopak Bunga. Banyak orang mengatakan jika festival itu sangatlah indah," jawab Eden sembari tertawa kecil.

Gree tidak setuju dengan itu. Menurutnya Eden lebih indah dari festival kelopak bunga.

"Gree, aku ingin berjalan sampai ujung jembatan," ucap Eden tiba-tiba.

"Itu cukup jauh. Apa kau yakin?" Eden menganggukan kepalanya yakin lalu menarik tangan Gree yang masih ia genggam sedari tadi. Gree tersenyum kecil dan memilih untuk mengikuti langkah lelaki itu.

"Tempat ini sangatlah nyaman walaupun dipenuhi banyak orang. Sepertinya benar apa yang orang-orang katakan, jembatan ini dipenuhi oleh dewa-dewa," sangat lucu. Eden mengatakannya dengan yang sangat riang.

"Apa kau menyukai tempat ini?" tanya Gree sembari merendahkan badannya untuk melihat wajah Eden lebih cepat.

Eden kembali menganggukan kepalanya, "Tempat ini akan menjadi pelepas kesedihanku."

Keduanya tersenyum dan menikmati waktu mereka berdua. Setelah sampai diujung jembatan, Eden mengeluhkan karena tidak mendapati festival kelopak bunga lalu memutuskan untuk berbalik. Padahal jika mereka mendapati festival kelopak bunga, Eden mungkin akan yakin jika Gree adalah takdirnya.

"Eden," panggil Gree dengan nada yang lembut.

"Hm?" dengan senyum di wajahnya, Eden mengalihkan pandangannya pada lelaki disampingnya.

Bridge of Flower Petals [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang