16

303 43 1
                                    

"Apa yang harus aku lakukan pada Eden kali ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang harus aku lakukan pada Eden kali ini?"

***

Eden turun ke lantai satu menemui Remy dan calon rekan kerjanya yang lain. Hari ini adalah hari pertama ia bekerja di bar milik Remy. Eden mengembangkan senyumnya menyapa semua orang di sana. Bar milik Remy itu hanya memiliki lima orang karyawan dengan Eden di dalamnya. Bar itu tidak terasa seperti tempat minum-minum seperti pada umumnya. Tempat itu terasa sangat nyaman untuk bersaintai setelah bekerja seharian.

"Perkenalkan, dia Magenta," ucap Remy di hadapan para karyawannya. Empat orang disana menyambut Eden dengan sangat ramah Eden. Orang disana memperlakukannya dengan baik membuatnya merasa diterima di sana.

Bar dibukan mulai pukul delapan malam. Dihari pertamanya bekerja ini, Eden memulainya dengan mengantarkan pesanan pada meja pelanggan. Tak butuh waktu lama untuk ia menyesuaikan diri disana. Remy yang mengawasi Eden dari jauh terlihat puas dengan cara kerja lelaki itu. Selain itu, Remy merasa jika bar ini lebih hidup dengan keindahan yang Eden miliki.

"Remy."

Remy memutar bola matanya malas saat mendengar suara yang sangat tidak ingin ia dengar. Ia sempat menyayangkan kenapa lelaki ini menjadi pelanggan tetapnya. Remy mengalihkan padanganya pada lelaki yang sudah duduk di sampingnya. Tatapan lelaki itu terpaku pada seseuatu dan dengan segera Remy melihat pada arah pandang lelaki itu. Remy mengeratkan rahangnya kesal saat ia sadar kemana arah pandangan lelaki itu. Remy mengembuskan nafasnya kasar dan berdiri dari tempat duduknya. Ia benar-benar ingin mencongkel mata yang mengikuti ke mana Eden pergi.

"Sekali lagi aku katakan padamu. Barku hanya tempat minum. Aku tidak menyewakan siapapun disini. Jadi, jangan mencari mangsamu disini apalagi itu para karyawanku. Jika kau melakukannya, aku tak segan untuk membunuhmu."

Lelaki itu terpaku mendengar ancaman dari Remy. Jujur saja ia merasa takut dengan acaman yang Remy berikan padanya. Namun, ia tidak bisa berhenti melihat keindahan di bar milik Remy.

Remy melangkahkan kakinya menuju ke arah Eden. Ia merangkul bahu lelaki itu lalu membawanya keluar dari pandangan lelaki itu. Dalam langkahnya ia melihat sekilas ke arah lelaki itu untuk memeberi tatapan tajam. Eden yang kebingungan dengan sikap Remy pun hanya mengikuti lelaki itu.

Remy membawanya ke luar dari sebuah pintu menuju bagian samping bar. Eden mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tempat itu seperti sebuah gang yang diapit oleh dua gedung tinggi yang salah satunya gedung bar milik Remy. Di sana juga ada tempat sampah besar yang sering digunakan oleh karyawan.

"Aahh! Kenapa aku harus mempunyai karyawan yang kelewat indah?" ucap Remy sembari menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jemarinya.

"Kau juga. Kenapa kau harus sangat tampan," tampah Remy menyalahkan Eden sembari menunjuk Eden menggunakan jari telunjuknya.

Bridge of Flower Petals [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang