Isi;
-•••-
Airin menghela nafas panjang dengan segala kepenatan nya yang ia bawa sejak pagi, hari ini sungguh melelahkan bersamaan laporan-laporan yang menumpuk di meja nya.
Maklum, akhir bulan adalah waktu stresnya merajalela, itulah kenapa Airin mau menemani Taehyung mengerjakan tugas.
Itu memang tidak akan menghilangkan lelah Airin, namun setidaknya suasana tenang cafe juga keberadaan sosok Taehyung dapat mengisi sedikit kehangatan dalam dirinya.
Kakinya bergerak untuk memundurkan kursi, badan Airin menyandar dengan kepala mendongak, ia ingin diam di jam kerja akhirnya seraya menunggu Taehyung.
Mungkin pria itu tengah dalam perjalanan saat ini, mengingat waktu sudah menunjukan pukul 18.48, sementara janji pria itu berangkat pukul 18.30.
Tok tok
Tubuh Airin segera menegak, sedikit terkejut dengan ketukan di pintu yang membuat kesadaran nya penuh.
Kenapa Taehyung cepat sekali sampai?
Ceklek
Pintu di buka dari luar, Yuna memunculkan kepala nya. "Ada pak Satria."
Airin memiringkan kepalanya, menatap tanya sang sekertaris. "Ngapain?"
"Ntah." Yuna ikut mengedigkan bahunya. "Suruh masuk?"
Airin dengan terpaksa mengangguk, karena sejujurnya ia tidak ingin berinteraksi dengan orang-orang saat ini. Ia hanya ingin pulang bersama Taehyung.
"Hai."
Airin tersenyum canggung pada pria tampan yang muncul setelah Yuna memanggilnya masuk.
"Hai. Kenapa pak direktur?" Tanya Airin dengan nada jenaka.
Satria hanya tertawa kecil lalu bejalan mendekati meja Airin, berdiri di depan meja sementara Airin masih setia di kursinya.
"Saya mau ngajak kamu makan malam, sekalian nganter kamu pulang. Apa kamu keberatan?" Tanya Satria tanpa basa-basi.
Inilah yang membuat Airin sedikit malas pada orang baru, sudah tau dirinya sangat menjaga jarak dengan lelaki, tetapi beberapa pria tetap nekat mendekat ke arahnya.
"Gimana ya.." Airin menggigit bibir dalam nya bingung. "Udah ada yang jemput sih."
"Siapa?" Satria melirik Airin penasaran. "Temen?"
Airin menautkan lengan nya, ia merasa di pojokan padahal kebebasan menjawab ia pegang erat. "Bukan temen sih."
"Permisi, kak Ai?"
Keduanya menoleh ke arah pintu yang terbuka, Taehyung muncul di sana, berjalan ke arah mereka dengan santai.
Taehyung sudah tau ada tamu di sana dari Yuna, ia juga tau bagaimana perlakuan Satria pada Airin selama ini. Yuna juga menjelaskan banyak hal padanya tentang Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ;blackvelvet
FanfictionJodoh di tangan Tuhan, tapi kakek Adam yang milih.