Isi;
-•••-
Sekitar pukul setengah tujuh pagi, rumah yang baru di tempati itu terasa sangat ramai. Bagaimana tidak jika isinya saja para lelaki yang seperti kehilangan induknya, setengah membuat makanan,salah satu meributkan kamar mandi dan setengah lagi masih sibuk mengumpulkan nyawa karena baru terbangun.
Taehyung duduk di sofa dengan kedua kaki bersila, tatapannya kosong ke arah televisi yang mati. Ia meraih ponselnya di atas meja, mengucek sebentar matanya lalu membuka pesan.
Taehyung kembali menyimpan ponselnya di atas meja, ia menoleh ke belakang dimana ruang makan berada. Di ruangan itu Joan, Tama dan Haza tengah sibuk dengan kegiatan mereka.
Dengan acuh Taehyung kembali merebahkan badannya di sofa dengan posisi tengkurap, ia baru saja hendak menutup matanya jika tidak mendengar teriakkan seseorang.
Taehyung ini bilangnya doang mau nyusul Airin padahal dia sendiri belum niat buat bangun.
"BANGUN BARUDAK! NANTI CEWEK LO DI GONDOL COWOK BANDUNG! NANGIS LAGI NANTI NGEMIS-NGEMIS!" Suara lantang Jinendra membuat para penghuni rumah terkejut hebat.
"BANG ANJIR LO YA! SUSU GUE TUMPAH!" Sahut Haza marah.
"SEJAK KAPAN SUSU LO JADI ANJIR HAZA." Hobi tertawa keras seraya menuruni tangga.
Joan memukul bekalang kepala Haza pelan. "Makanya susu dulu, baru serealnya."
Tama yang duduk di sebelah Joan mendelik ke arah pria itu, mengacungkan sendoknya tajam. "Sikopat lo. Dimana-mana ya serealnya dulu!"
"Wihh makan apaan nih." Hobi mendekat ke arah Tama yang duduk dengan semangkuk sereal di depannya. "Bagi dua gak si?"
TAK
Kepala Hobi di ketuk keras pake sendok oleh Tama. "Bikin sendiri."
"Males elah." Maka Hobi pun dengan cuek menarik mangkuk di depan Tama lalu mengambil sendok yang di pegang Joan, bahkan Joan belum mencelupkan sendok itu pada mangkuk serealnya. "Makasih bro. Selamat makan semuanya!"
"Si anjir gak ada adab." Haza tertawa melihat muka pasrah Tama juga Joan yang mau tidak mau harus membuat sereal dan mengambil sendok yang baru.
"GAIS KAMAR MANDI ATAS MAMPET ANJER! RUMAH DOANG GEDONG, RAM WC NYA CUMAN 2!" Jinendra teriak lagi seraya masuk ke kamar mandi sebelah dapur.
"Hah? Apaan yang 2 ram?" Namjoon datang ke ruang makan karena tidak sengaja mendengar keributan. "Hp?"
Pintu kamar mandi tempat Jinendra terbuka lebar. "TOILET NYA RAM 2! CEPET PENUH!"
BRAK
Pintu di tutup lagi dengan kekutan penuh.
Di dalam kamar mandi, Jinendra menyempatkan diri untuk membuka ponsel dan mengirim pesan pada kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ;blackvelvet
FanfictionJodoh di tangan Tuhan, tapi kakek Adam yang milih.