04. JANGAN DI TAHAN;

828 146 193
                                    

Isi;

-•••-

Airin berjalan bolak-balik di depan tv, ia memegang ponselnya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Airin berjalan bolak-balik di depan tv, ia memegang ponselnya erat. Gadis itu menghela nafas berkali-kali.

"Hei sis, nggak mau duduk sini?"

Airin menoleh dan melempar tatapan kesalnya, pria paruh baya yang duduk di sofa itu hanya meringis pelan. Nyatanya cucu pertamanya itu lebih menyeramkan aslinya dari pada bercandaan mereka di chat.

"Kakek ngapain sih duduk di sana? Balik kek ke Jerman. Ngerepotin." Omel Airin.

Adam membulatkan matanya. "Kamu mau kakek pecat dari perusahaan?"

"Mauu." Airin bergegas duduk mendekat ke arah sang kakek, langsung merangkul lengan Adam erat. "Pecat Airin please? Ai mau traveling aja ke bulatan bumi dari pada stuck duduk di kursi. Panas bokong."

"Nggak jadi! Kok kamu malah keenakan." Seru Adam heran. "Bukannya sedih."

Airin melepaskan rangkulannya, memandang Adam dengan sengit. "Bilang aja gak mau rugi kehilangan pegawai cerdas kayak Ai, gayaan mau di pecat. Cih."

"Terserah udah, jangan ngeluh. Lagian kamu ngapain mondar-mandir depan tv gitu, kakek kan gak bisa liat sinetron jadinya."

"Airin lagi bingung."

Adam langsung menatap Airin intens. "Bingung kenapa? Nggak mikirin mau ganti jodoh kan?"

PLAK

Bahu Adam di pukul, pelan kok Airin mukulnya. Airin nggak mau jadi cucu durhaka.

"Sembarangan, di pikir enam bulan kemarin nggak repot apa? Nanti ganti orang ganti kelakuan lagi, makin pusing yang ada."

Adam mengusap bahunya. "Ya siapa tau mau ganti, terus lagi bingungin apa?"

"Airin udah sayang sama Taehyung. Tapi Airin juga takut kalau Taehyung nggak seserius kayak sekarang kalau nanti seandainya hubungan kita gerak lebih jauh. Airin udah capek nyari nafkah tapi Taehyung belum bisa nafkahi Airin." Cerita Airin dengan lancarnya.

Adam mengangguk mengerti, mendengarkan keluh-kesah cucu-cucunya adalah healing tersendiri bagi Adam karena dirinya jarang membagi waktu untuk mereka.

"Kamu pikir kakek pilih Taehyung sama kamu karena apa?" Tanya Adam dengan alis terangkat.

Aurin menyerit. "Karena Taehyung bertanggung jawab?"

"Karena keluarga Taehyung kaya raya lah, apaan lagi." Balas Adam seraya tertawa.

Tatapan Airin langsung datar, Adam yang melihat itu segera terdiam. "Harta mulu."

"Wajar dong, ini namanya investasi masa depan. Jadi kamu gak usah pusingin gimana caranya Taehyung nafkahi kamu nanti, yang pasti kamu percaya aja sama dia. Oke?" Adam mengangkat jarinya yang berbentuk huruf O seraya berdiri dari sofa nya.

Perjodohan ;blackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang