Perjodohan ;blackvelvet

05. DIA MINTA KEMBALI;

Isi;

-•••-

"Tae."

"Kenapa?" Taehyung menyempatkan diri untuk mengalihkan tatapan nya dari laptop ke arah Airin yang sibuk mengaduk latte nya.

Airin menatap Taehyung dalam, menyiratkan keseriusan dalam percakapan mereka. "Kalau aku minta kamu di tuker boleh gak sih?"

Taehyung melotot was-was. "Maksud kamu apa?"

"Kemarin ada cowok ke rumah, dia baru balik dari study nya di London. Udah lulus kuliah dia, cuman betah di London jadi gak balik, dan pas balik dia langsung ke rumah buat nemuin Yerim." Airin menghela nafas berat sementara Taehyung masih mendengarkan cerita Airin dengan serius. "Dan ternyata dia itu calon barunya Yerim! Keren banget fakk!"

Pria itu menatap Airin datar, tega sekali Airin menceritakan pria lain di depannya. Taehyung kurang ganteng dari sebelah mananya coba?

"Aku kurang apa Ai.."

"Eh," Airin mengerjap mendengar suara Taehyung yang lesu. "Kamu nggak kurang apa-apa."

"Terus kenapa mau tuker aku sama yang lain? Tega kamu? Perjuangan aku selama 6 bulan kamu anggap apa? Benar-benar sia-sia aku selalu ada di samping kamu. Kalau kamu nggak suka aku kan bisa ngomong dari awal, biar aku nggak ngejar kamu dan berharap kita bersatu sampe pelaminan." Taehyung menatap Airin nanar.

Wajah Airin yang datar semakin terlihat masam ketika mendengar celotehan pria itu. "Alay najis."

"Aku nggak alay!"

"Yaudah najis."

"Kok anjing?!"

"Loh kamu ngatain aku anjing?!"

Taehyung menggelengkan kepalanya ribut. "Bukan! Maksudnya najis kan anjing!"

"Berisik! Marahan aja kita." Airin melipat kedua lengannya di depan dada juga membuang tatapan nya ke samping.

"Dih ngambek." Ejek Taehyung seraya terkekeh, lengan nya terulur guna mencolek dagu gadis itu. "Cantik deh kamu."

"Jangan colek-colek! Jijik!" Airin menghempaskan lengan Taehyung.

"Aduh si neng, makin cantik deh kalau ngamuk gini." Taehyung mengedipkan sebelah matanya pada Airin yang sinis ke arah nya.

"Taehyung ih sinting banget ah gak mau!"

Dan pria itu hanya tertawa melihat Airin yang terlihat merengek karena kesal.

-•••-