Isi;
-•••-
Apa sih yang kalian pikirkan ketika 18 orang ada di satu ruangan?
Kacau? Berisik? Rusuh? Iya. Kayak mau tawuran. Tapi emang iya sih bukan kayak lagi, soalnya kalau mau ngomong gak bisa santai, harus teriak biar kedengaran. Tapi emang basic mereka ngegas sih, jadi mau santai atau nggak ya emang teriak.
Meja makan yang mereka bawa dari dalam untuk diletakan di halaman rumah sudah penuh oleh berbagai macam jenis makanan dari yang berkuah hingga kering, belum lagi sajian instan yang mereka beli lewat go-food tadi.
Tempat panggangan tidak henti-hentinya mengeluarkan panas untuk memasak daging yang tengah mereka bakar, juga ada meja khusus yang berisi minuman berbeda jenis di sana.
Dari yang bersoda sampai beralkohol, ada susu juga. Ezza yang minta.
"SI GBLK. YANG BENER AJA HAZA!"
Teriakan Hobi menggema di sekitar rumah itu karena Haza yang mengarahkan hp nya pada tempat dimana Hobi tengah memanggang.
"SALAH GUE APA??" Haza menyahut tidak terima.
"MASIH NANYA LO? GUNANYA APA LO DOWNLOAD APLIKASI KIPAS ANGIN BUAT NGIPASIN NIH DAGING HAH? NGARUH NYA APA? EMOSI GUE AJA GAK BISA LO PADAMIN PAKE TUH KIPAS ANGIN!" Omel Hobi yang terlihat sangat gemas dengan Haza.
Gemas pengen nampar.
Yerim yang tengah duduk seraya menikmati sosis bakar itu mengangguk dengan santai. "Ya begitulah kelakuan gue nanti kalau udah nggak bisa nanggepin si kak Haza lagi. Bagus buat darah rendah."
Namjoon terkekeh, pria itu duduk di depan Yerim. Bukan tidak mau membantu, hanya saja Airin melarangnya setelah Namjoon hampir memasukan kecap pada mangkuk sirup di dapur tadi.
"Menghibur, dek." Sahut Namjoon.
Yerim mengangguk setuju. "Iya, biar nggak cepat tua."
"Nih bang, pake ini." Ezza datang menghampiri Hobi yang masih saja menatap tajam Haza.
Hobi balik melirik Ezza. "Maksud lo apaan?"
"Buat kipas-kipas." Sahut Ezza dengan santainya.
"Za mundur, Za. Sebelum lo gue capit pake panggangan ikan ini." Hobi merendahkan suaranya.
"Lah salah gue dimana?"
Haza berdecih, meremehkan Ezza dengan sangat jelas. "Mikir aja sih, masa kipas-kipas pake tiga lembar tisu. Bego."
"HEH ANJ, LO JUGA SAMA AJA TADI!" Emosi Hobi kembali naik, ia merebut tisu dari tangan Ezza lalu menyumpalkan gumpalan itu pada mulut Haza. "Rasain lo!"
"Anj-CUIH KEKERASAN ANJIR. GUE LAPOR KPK YA LO!" Haza menutup mulutnya dramatis lalu berlari pergi dari sekitar area memanggang.
"SAKAREP LO!" Teriak Hobi.
"Yah bang, terus gimana? Buat kipas-kipas kalau tisunya gak ada?" Ezza memandang Hobi sedih.
Hobi tersenyum miring. "Lo emang gak niat bantu gue kan?"
"Tau aja nih si abang," Ezza menabrakkan bahunya pada badan Hobi. "Semangat deh bang, gue bantu memandang lo aja dari jauh."
"Apa sih dosa gue?" Gumam Hobi.
Dan Hobi hanya bisa tersenyum miris melihat Ezza yang pergi meninggalkannya dengan langkah senang.
"Apa yang lo masukin?" Tanya Joan pada Sarka dan Taehyung yang tengah berdiri di depan meja minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan ;blackvelvet
FanfictionJodoh di tangan Tuhan, tapi kakek Adam yang milih.