Bagian 3

2.8K 372 179
                                    

Gak rame, gue gulung nih lapak 😂😂😂😂



Sekitar jam 3 pagi. Anjani terganggu dari tidurnya karena mendengar suara knalpot motor yang bising dijalanan komplek perumahannya.

Dia mengerutkan matanya beberapa kali dan berdecak kesal. Dia berjalan ke arah jendelanya dan melihat dalang dari pembuat kegaduhan itu.

Dia mengucek matanya beberapa kali dan melihat Laksana baru saja pulang ke rumahnya diantarkan Danu, dan Danu langsung pergi dari rumahnya.

Anjani terus memperhatikan Laksana sampai masuk ke dalam rumahnya.

Dia melihat lampu menyala dari jendela yang ada didepan kamarnya. Dan melihat bayang-bayang Laksana dari balik gorden jendela itu.

Senyum Anjani dari mengembang "ya Tuhan, emang ya kalo udah jodoh bakal selalu dideketin" batinnya senyum-senyum sendiri

Anjani membuka kaca jendela kamarnya lalu menumpu dagunya dengan kedua tangan memandangi kamar Laksana didepannya "good night sayang" ucapnya sendiri.

Anjani terus mengamati kamar Laksana dan menunggunya sampai Laksana mematikan lampu kamarnya dan tertidur.

****

Pagi-pagi Laksana terbangun dari tidurnya. Kepalanya masih terasa berat kareka efek mabuk semalam.

Tidurnya terganggu karena ada seseorang yang menyalakan musik begitu keras hingga terdengar di kamarnya.

Sehingga Laksana yang tertidur pulas jadi melonjak kaget dan langsung terduduk dengan nafas terengah-engah

"ck, pagi-pagi siapa sih yang cari gara-gara sama gue. Gue ancurin tuh speaker" gumamnya kesal sambil berjalan gontai ke jendela kamarnya.

Laksana membuka tirai kamarnya lalu membuka kaca jendelanya dengan kesal. "anj.." umpatannya tertahan karena dia melihat Anjani sedang menatapnya dari jendelanya dan tersenyum.

Anjani mematikan lagunya dari speaker yang diletakan tepat didepan jendelanya lalu mengetuk-ngetuk jam tangannya.

Laksana melihat jam dinding dikamarnya, karena hari ini ada kelas jam 8 dan sekarang jam 7 pagi.

Laksana bukannya terima kasih telah dibangunkan, namun malah menatap Anjani kesal dan mengacungkan jari tengahnya kemudian menutup kembali jendelanya.

Anjani yang melihat reaksi Laksana jadi melengkungkan bibirnya kebawah. Namun tak lama ia senyum kembali karena pagi-pagi sudah bisa melihat wajah Laksana yang menjadi moodboosternya.

Anjani bersiap-siap mengambil tas jinjingnya untuk pergi ke kampus. Dia disambut orang tuanya yang sudah duduk di meja makan

"pagi ma, pa" ucap Anjani lalu mencium kedua pipi orang tuanya

"pagi sayang, sarapan dulu yuk" sahut mama sambil mengoleskan selai di roti tawarnya

Anjani mengambil roti tawarnya sambil senyum-senyum sendiri.

"pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri" goda papa sambil menaik turunkan alisnya

"apa sih pa" sahut Anjani dengan pipi yang sudah memerah.

"kayaknya anak mama udah jatuh cinta nih" kata mama ikut menggoda Anjani yang membuat pipi Anjani makin memerah.

Anjani membuatkan sandwich coklat dan menyimpannya di kotak bekal setelah itu ia makan sandwich miliknya.

"itu buat siapa sayang?" tanya mama heran karena Anjani tidak biasanya membawa bekal

"buat temen ma" sahut Anjani sambil menyantap sandwichnya

Laksana (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang