Bagian 21

2.4K 328 88
                                    

Anjani sudah turun dari kamarnya setelah membersihkan dirinya. Dia melihat Rangga sudah menunggunya dibawah.

Dengan tatapan sinis, Anjani menatapnya.

"mau apa lo?" tanya Anjani ketus

"mau ajak kamu Dinner" ucapnya

"gak! gue gamau"

"Jani kamu makan diluar aja sama Rangga. Mama lagi ga masak" ujar Mama

"tapi ma.." Anjani menggantungkan kalimatnya

"udah, temenin Rangga dulu sayang" sahut papa

"aaarrgghh... Kalian semua nyebelin!!!" Anjani berlari ke kamarnya dengan wajah marah lalu menutup dengan keras pintu kamarnya

Dia terbaring meringkuk ditempat tidurnya. Dia kesal, dan marah terhadap dirinya sendiri.

"tunggu ya Rangga, biar tante yang ajak Jani bicara" ujar mama lalu naik ke kamar Anjani

Mama membuka pelan pintu kamar Anjani dan melihat Anjani tidur membelakangi pintu dengan tubuh yang sudah bergetar karena menangis

Mama duduk disamping Anjani lalu membelai rambut Anjani.
"kamu kenapa sayang? Kok nangis?" tanya mama lembut

"Jani gak suka ma sama Rangga. Tapi mama sama papa selalu maksa Jani sama Rangga. Nyebelin tau gak!!" sahut Anjani sesegukan

"maafin mama ya nak"

"ma.."

Anjani terduduk dari tidurnya lalu menatap mamanya dengan wajah yang sembab

"aku cinta sama Laksana" kata Anjani

Mama membulatkan matanya terkejut. Nafasnya sudah tidak stabil. Mama Anjani benar-benar syok dan marah karena anaknya mencintai orang yang mereka larang untuk dicintai

"MAKSUD KAMU APA JANI?" tanya mama dengan nada meninggi

Anjani menunduk lalu mengatur nafasnya, kadang dia juga tersendak karena menangis.

Dia mengumpulkan keberanian untuk menatap mamanya "ma, aku dan Laksana udah pacaran. Aku dari dulu sudah cinta sama dia ma" lirih Anjani

Mama berdiri lalu memegang kepalanya seakan tak percaya dengan yang didengarnya "kamu bodoh Jani! Gaada orang lain apa? Dari banyak orang kenapa kamu milih Laksana, apa lagi kalian sama-sama cewek"

"ma, aku minta maaf udah ngecewain kalian. Tapi inilah aku ma. Anak mama yang cinta sama Laksana. Jani selalu nurutin kemauan mama dan papa, namun sekarang justru Jani kehilangan orang yang aku cintai" kata Anjani

"CUKUP JANI!! Mama bener-bener kecewa sama kamu! Sekarang kamu ganti baju cepat! Terus temuin Rangga" kata mama seraya keluar pintu

"AKU BENCI SAMA MAMA PAPA!!" teriak Anjani yang membuat mama menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Anjani

"kalo kamu masih berhubungan sama Laksana. Jangan anggap kami orang tuamu" ucap mama dingin lalu pergi dari kamar Anjani

Anjani memeluk kedua lututnya lalu menangis sejadi-jadinya. Apa yang harus Jani lakukan? Entahlah, semua seakan serba salah untuknya.

Mama kembali ke bawah dengan wajah emosi.

"kenapa ma?" tanya papa khawatir

Mama berusaha menormalkan kembali hembusan nafasnya.
"ANJANI!!! TURUN!!" teriaknya

Tak lama, Anjani turun dari kamarnya dengan baju yang sudah rapi.

Dia berjalan lemas turun untuk menemui mereka. Wajahnya susah memerah karena banyak menangis.

Laksana (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang