Bagian 9 (Bagian 1)

2.5K 334 97
                                    

Laksana pagi itu sudah berangkat ke kampus. Tidak seperti biasa dia berangkatnya mepet-mepet, tapi kali ini dia sudah berangkat sebelum Anjani bangun.

Anjani terbangun dari tidurnya karena mendengar suara motor Laksana yang cukup nyaring melewati jalanan komplek mereka.

Setelah bangun dan membersihkan diri, Anjani bersiap-siap pergi ke kampus menggunakan mobilnya, karena kakinya sudah mulai mendingan.

Dia berangkat lebih awal juga untuk menghindari Brian yang selalu datang  menjemputnya.

Anjani melajukan mobilnya dengan kecepatan normal sambil diiringi lagu-lagu semangat di mobilnya. Tak jarang dia juga ikut bernyanyi mengikuti aluran musiknya.

Sesampainya di kampus, Anjani segera ke kelasnya yang masih belum seberapa ramai.

Dia mengecek sekeliling dan tidak ada Laksana
"aneh, perasaan tadi gue denger motornya deh. Tapi kok belum ada di kelas" gumamnya

Kelas yang semula lenggang, lama kelamaan mulai kedatangan beberapa mahasiswa lainnya termasuk Sari dan Laura.

"morning Jan" ucap keduanya heboh seraya duduk di dua bangku yang ada didepan Anjani

"morning Ra, Sari. Dita masih belum masuk?" tanya Anjani

Sari dan Laura menggeleng
"belum, gue gatau apa yang terjadi sama Dita. Gue takut dia kenapa-kenapa" kata Sari

"kalian emang gatau dimana dirumahnya?" tanya Anjani. Sari dan Laura menggeleng

Anjani menghela nafas panjang lalu terdiam sambil berpikir.

Tak lama Laksana dan Danu masuk ke kelas. Laksana dan Anjani saling memandang ketika Laksana melewatinya

Anjani menatap Laksana sendu karena banyak luka dan lebam di wajah Laksana karena kejadian kemarin, juga ada beberapa plesteran yang ikut menghiasi wajahnya.

"Jan..Jani" kata Laura sambil menyenggol tangan Anjani yang ada di meja

"ha?" sahut Anjani gelagapan

"liatin Laksana sampe segitunya" goda Laura sambil menaik turunkan alisnya

"enggak, siapa juga yang liatin" kata Anjani sambil mengaitkan rambutnya ke belakang telinga untuk menutupi kegugupannya

"hati-hati ya Jan, lo tau kan Laksana orangnya kayak gimana. Jangan sampe lo jadi korban kayak Dita" ujar Sari

"Laksana gak seperti yang kalian bayangkan kok" protes Anjani kesal

"eitsss... Santai Jan, kita cuma ngingetin aja kok. Kalo lo emang suka ya kita gabisa ngelarang" kata Laura

"lo sih" bisik Laura kesal sambil menyenggol lengan Sari

Sari mengangkat kedua bahunya dan memutar bola matanya malas.

Jam sudah menunjukan pukul 8.00 WIB dosen yang mengajar sudah masuk ke kelas.

Mereka segera memulai pembelajaran.

Mahasiswa yang lain sibuk mendengar dan mencatat materi, tapi Laksana dan Danu malah bergurau di bangku belakang, sambil bermain game online lewat ponselnya.

"LAKSAAANNAAA!!!!"

"WOY!!! KELUAR LOOO ANJING"

Kondisi kampus yang hening, tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan segerombolan geng motor.

Mereka mengecek satu persatu kelas sambil meneriakan nama Laksana.

"LAKSANAAA KELUAR LO!!"
mereka tiba di kelas Laksana, lalu pemimpin mereka nyelonong masuk ke dalam kelas untuk menghampiri Laksana tapi dicegah oleh dosen yang mengajar kelas itu.

Laksana (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang