Bagian 17 (Bagian 3)

2.4K 327 73
                                    

"STOOOPPP!!!"
tiba-tiba Dita datang menengahi Laksana dan Dika

"Stopp aku bilang!!" kata Dita terisak

"minggir Dit, gue mau hajar si brengsek itu!" ucap Dika emosi hendak menghajar Laksana tapi ditahan oleh Dita

"cukup bang!!" stop it! Jangan sakitin Laksana" sahut Dita

Dika menatap Dita dengan dada naik turun karena emosi. "gausah belain dia Dit, dia udah ninggalin lo dan lari dari tanggung jawab" katanya

"WOOOY ADA POLISI... ADA POLISI"
mereka mendengar sirine mobil polisi lalu kocar-kacir meninggalkan TKP.

Mereka kabur menggunakan motornya, dan tidak mau berurusan dengan polisi.

Mereka semua berkumpul di markas Dika untuk menyelesaikan urusan mereka.

Sedangkan itu, Danu sudah membawa Anjani ke tempat yang lebih aman yaitu ke rumahnya, lalu tak lama Laura dan Sari menghampiri mereka.

Mata Anjani sudah sembab dan dia hanya melamun duduk di sofa ruang tamu Danu

"Jani, udah ya lo gausah khawatir. Laksana pasti baik-baik aja kok" kata Laura duduk disamping Anjani sambil memeluk Anjani dan mengelus lengannya

Danu juga dengan panik mencoba menghubungi Laksana atau teman-temannya, tapi tidak ada satupun diantara mereka yang menjawab.

"ckkk" Danu berdecak kesal dan menekan layar ponselnya kasar.

"kalian kok bisa langsung kesini?" tanya Danu pada Laura dan Sari yang masih menenangkan Anjani

"tadi ada polisi dateng, terus tawurannya langsung bubar. Jadi kita bisa kesini" jawab Sari

"Dan, ceritanya gimana sih kok bisa sampe rame gini?" tanya Laura khawatir

Danu menghela nafasnya lalu duduk dihadapan mereka.
"jadi kemarin diem-diem Laksana ke markasnya Dika sendirian dan ngacau disana, karena dia gamau terus-terusan dibawah cengkraman Dika, jadi dia ngelawan"

"karena itu Laksana bisa berani mutusin Dita dan milih lo Jani." kata Danu

Anjani terdiam memikirkan perjuangan Laksana untuk bersamanya bukanlah sesuatu hal yang mudah.

"gue terus ngawasin pergerakan bang Dika, jadi tadi gue bawa pasukan untuk jaga-jaga, dan ya ternyata feeling gue bener, kalo Dika datang buat balas dendam"

"gue juga denger, kalo Laksana udah diskorsing. Dia harus nunda kuliahnya selama setahun karena masalah foto itu, dan Dita juga sama-sama diskorsing." jelas Danu panjang lebar

"apa? Diskorsing?" tanya Anjani dengan nada meninggi dan dijawab anggukan kepala oleh Danu

"tapi kan dia dijebak Dan, kenapa harus dia juga yang kena" imbuh Anjani dengan suara bergetar

"ya masalahnya di sosmed itu sudah jelas foto Laksana dan Dita. Kampus pasti gamau tau dan tetap nyalahin mereka" jawab Danu

Tubuh Anjani seketika lemas.

"sekarang ada kabar dari Laksana gak?" tanya Laura sambil menenangkan Anjani

Danu menggeleng "gaada yang angkat telepon gue. Kita tunggu aja mereka. Laksana pasti bakal kemari kok. Tenang aja" jawab Danu setenang mungkin, padahal dia sendiri juga khawatir

****

Di markas Dika, teman-teman Laksana dan pasukan Dika terbagi menjadi dua kubu dalam satu ruangan.

Laksana dkk disisi satunya, dan Dika dkk disisi yang lain.
Dita berdiri diantara mereka sambil menatap mereka bergantian.

Dita menghela nafasnya lalu memulai pembicaraan "aku minta maaf, ini semua karena salahku sampai berakibat seperti ini" ucap Dita

Laksana (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang