38. Terwujud

37 14 2
                                    

"Begitu saja?" Punggung So Min terhempas ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Begitu saja?" Punggung So Min terhempas ke belakang. Menatap Joong Ki tak percaya. "Daebakk ...."

Tersenyum miring, Joong Ki kembali melanjutkan gerakan tangannya. "Makanlah."

"Ini bukan mimpi, 'kan?" tanya So Mim meraih garpu di dekatnya.

"Aku serius," tegas Joong Ki mulai bisa bersikap santai. Memasukkan satu suapan ke mulutnya. Ia sendiri juga tidak menyangka akan mengatakan itu dengan yakin. Mungkinkah dia mulai mabuk? Entahlah.

So Min memanyunkan bibir kesal. "Yaa, kamu mengatakan itu sambil menyantap ayam? Sama sekali tidak romantis," gerutunya ikut memasukkan satu suapan ke mulut.

Keduanya pun sibuk menyantap ayam dalam diam. Masing-masing dari keduanya berusaha bersikap normal seolah tidak terjadi apa-apa.

Padahal jelas sekali kepala mereka tengah dipenuhi banyak hal. Terlebih Song Joong Ki. Pria berkemeja itu mengunyah ayamnya dengan jantung berdegup tak beraturan. Song Joong Ki, kau sudah gila, batinnya pada diri sendiri. Netranya kini melirik So Min di seberang meja. Wanita itu juga tampak terkejut dengan dialog mereka tadi.

Apa aku akan menyesal? Apa aku benar-benar menyukainya?

Joong Ki menaruh garpu dan capitnya pelan. Mengambil gelas bir di samping lengan, lalu meneguknya cepat.

"Aku sudah kenyang," kata Joong Ki menatap So Min.

Pemilik gigi kelinci itu mengangkat kepala. Mata mereka langsung bertemu sejenak.

Wajah So Min memerah. "Ah, ya. Sepertinya kamu sudah kenyang karena sudah makan di acara reuni," timpalnya mengambil satu potongan ayam.

"So Min-ssi, aku ...."

"Tunggu." So Min mengangkat tangannya. "Jika kamu mau bilang semua tadi hanya bercanda demi melihatku makan lebih rapi, sebaiknya tidak usah kamu lanjutkan, Guru Song."

Joong Ki menelan ludah. Menatap mata sendu So Min yang harap-harap cemas dengan ucapan yang akan ia lontarkan.

"Aku hanya ingin memperjelas semuanya," lirih Joong Ki seraya menghela napas.

So Min meletakkan kembali ayam yang barusan ia ambil. Menegakkan punggung, seolah bersiap akan sesuatu.

"Aku tidak pernah menarik ucapanku, jadi, sekarang kita adalah kekasih, benar?"

Pemilik rambut hazel itu terbatuk. Tangannya refleks mengambil air di sisi lain meja. Menenggaknya cepat.

Joong Ki yang melihat itu hanya bisa terdiam. Menunggu komentar So Min.

Fabs CaféTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang