S2: 15. Pagi

36 10 0
                                    

Song Joong Ki membuka matanya perlahan. Pria itu menguap sebentar, lalu menghela napas panjang.

Plafon putih menyambut. Terdiam sejenak, Joong Ki menutup matanya untuk menghilangkan rasa berat yang menggelayuti kedua kelopak mata.

"Emh ...."

Suara lenguhan ringan itu hampir saja membuat Joong Ki jantungan. Dengan sigap, pria itu bangkit dari posisinya. Betapa terkejutnya dirinya saat mendapati sosok wanita berambut hazel tengah tertidur pulas dibalik selimut.

Mulut Joong Ki terbuka. Perlahan, netranya beralih menatap diri sendiri.

"Aku sudah gila ...," desahnya sembari mengusap wajah.

"Ugh, Joong Ki-ssi? Kamu sudah bangun?"

Wajah Joong Ki memerah. Pria itu buru-buru menarik selimut hingga menutupi dada. "A-apa yang terjadi?"

So Min tersenyum miring. Perlahan, ia bangkit dari posisinya dan membungkus diri sendiri dengan selimut. "Menurutmu," jawabnya setengah mengantuk.

"Apa ... apa kita---uhuk!" Joong Ki langsung berlarian turun dari ranjang dan memuntahkan isi perutnya ke kloset.

So Min menghela napas. Segera turun mengemasi pakaiannya dan beranjak pergi meninggalkan kamar tersebut.

"Akan kubuatkan sup pereda pengar."

***

Joong Ki benar-benar tak habis pikir dengan apa yang ia lakukan semalam. Terlebih So Min menceritakannya tanpa rasa malu sedikit pun seolah semua itu adalah lelucon.

"Aku benar-benar minta maaf," gumam Joong Ki di sela-sela menikmati makanannya. Wajahnya memanas seiring ingatan soal semalam kembali memenuhi pikirannya.

So Min menggeleng pelan. Mengangsurkan air putih pada pria itu. "Aku tidak masalah. Sebenarnya aku lebih penasaran kenapa kamu bisa sampai mabuk dan datang ke tempat ini."

Joong Ki tersedak. Buru-buru menyambar air putih di atas meja dan menenggaknya cepat. "Ah, so-soal itu. Sebenarnya aku terbiasa datang ke tempat ini ketika datang ke Itaewon."

Alis So Min terangkat sebelah. "Itu artinya kamu sudah lebih dari 1 bulan tidak ke Itaewon?"

Pria itu mengangguk. Melanjutkan kegiatannya menyantap makanan.

"Baiklah. Nikmati waktumu. Aku harus mengurus barang-barangku setelah ini," ujar wanita itu seraya mengeluarkan ponsel dari saku.

Pandangan Joong Ki terus tertuju pada So Min. Dalam hati ia bertanya-tanya soal sifat wanita itu yang berubah banyak beberapa waktu terakhir. Mulai dari sikapnya yang tetap tenang meski tahu mereka sudah melewati malam yang panas, hingga reaksi pemilik gigi kelinci itu terhadap kondisinya.

Joong Ki menelan ludah. Apa dia memang sudah tidak menyukaiku?

Suara bel berbunyi. So Min tanpa basa-basi segera membuka pintu.

"Apa aku datang terlalu pagi?" tanya Park Jun seketika setelah pintu dibuka.

So Min menggeleng. "Truk pengantarnya baru saja datang. Aku akan mengeceknya di bawah."

Park Jun mengangguk. Segera mengikuti langkah wanita itu menyusuri lorong apartemen.

Joong Ki segera menyelesaikan kegiatannya menyantap sup buatan So Min. Pria itu merasa was-was dengan kemunculan Park Jun di tempat ini.

Tidak perlu waktu lama, So Min kembali bersama Park Jun dengan kereta dorong berisi kardus-kardus besar. Mereka berdua bahu membahu memindahkan benda itu ke dalam apartemen.

"Biar kubantu." Joong Ki menggulung lengan kemejanya dan langsung mengambil alih kardus yang So Min barusan angkat.

"Terima kasih," ucap So Min disusul senyum manis. Membuat pria bermata legam itu bersemu di tempat.

"So Min. Apa setelah ini kamu akan pergi mengurus restoran cabang?" tanya Park Jun di sela-sela memindahkan kardus.

Wanita berambut hazel itu menoleh. "Oh. Tidak. Aku akan melakukannya besok. Hari ini jadwalku hanya menata barang-barang ini."

Pria berambut cepak itu mengangguk. "Kalau begitu aku akan kembali lagi besok."

So Min mengangguk. Segera mengoper kardus dari tangannya pada Joong Ki. "Sepertinya kamu harus segera pergi, Joong Ki-ssi."

Dahi Joong Ki terlipat. "Apa? Kenapa aku? Aku akan membantumu sampai selesai," protes pria itu keberatan.

So Min menghela napas. Melangkah mendekat pada Joong Ki dan merapikan tatanan rambut pria itu tenang. "Tadi pagi ponselmu terus berdering sebelum akhirnya kehabisan baterai. Sepertinya Mr. Song mencarimu."

Joong Ki tersentak. Pria itu sejenak merasa senang karena sikap So Min begitu manis padanya. Namun, ia segera disadarakan dengan fakta soal janjinya menemui Mr. Song pagi ini.

"Astaga, kalau begitu aku harus segera pergi," tukas pria itu beranjak mengambil ponselnya di atas meja dan beranjak menuju pintu. "Aku akan menelponmu nanti!"

"Hati-hati!" balas So Min berseru.

Park Jun tersenyum miring. "Menikah saja kalian."

***

Bersambung


Fabs CaféTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang