song | utopia - antara ada dan tiada
"AKHIRNYA LULUS ANJING" Giselle berteriak paling kencang. Tidak peduli berbagai sorot mata yang mengarah ke dia.
Chaewon terkekeh ikut berbicara hal sama.
Iya, Chaewon ada disini.
Karena dia memang sudah membuat rencana buat nraktir Karin dan antek-anteknya setelah selesai ujian. Alasannya? Kalau boleh jujur ya karena Chaewon masih naksir. Walau Karin udah nolak, namun Chaewon gak maksa. Sekarang bisa temenan sama Karin aja udah seneng.
"Nilai lo jelek semua anjrit" Ejek Karin ketawa.
Giselle geleng-geleng. Berbicara dengan mulut penuh makanan, "Biarin. Penting lulus"
"Nanti lo gak keterima masuk di kampus inceran lo" sahut yang lain.
Tangan Giselle berayun di udara. "Halah tinggal sogok"
"Wah emang anak setan"
Chaewon tiba-tiba berdiri menjerit histeris. Karin dan antek-anteknya udah panik ada apa, eh ternyata di pintu masuk resto ada kumpulan cewek-cewek yang teriak juga manggil-manggil Chaewon.
"Eh sebentar ya ada temen-temen aku disana. Nanti kalau aku lama kalian langsung pulang aja, ini biar aku yang bayar" Ucap Chaewon disahuti gembira oleh semua.
Pas lagi asik-asiknya ngelahap makanan, Giselle menemukan penampakan yang bikin kaget kala dia memperhatikan kerumunan Chaewon lebih detail. Karena setelah teman-teman Chaewon berlalu, ada dua insan yang Giselle kenali masuk ke restoran.
Kepalanya nge deket ke Karin. Tapi udah keburu dipukul.
"Mau nyium gue lo?!" ujar Karin salah paham. Giliran dahi Karin dijitak oleh Giselle. "Sembarangan! Tuh lihat yang baru dateng" bisiknya diakhiran.
Karin dan semua temannya perlahan hati-hati ngelihat ke arah yang di katakan Giselle. Pas itu perasaan teman-temannya Karin nyes bukan main.
"Hm pedih"
Rupanya Doy dan Winter. Kebetulan macam apasih ini. Kenapa mereka malah ketemu di satu restoran, kayak gak ada restoran lain buat dikunjungi aja.
Wajah dua insan itu kentara senang. Pula dengan Winter, enak juga tidak perlu sumpek pakai masker buat sembunyi-sembunyi pas waktu bareng Karin. Sebab hubungannya dengan Doy sangat terbuka.
Karin senyum terkekeh menyadarkan teman-temannya dari lamunan.
"Hush udah gak usah dilihatin gitu amat. Ntar kalau ketahuan kita ngelihatin dia, bisa-bisa gue diamuk" ucapnya mengingat permintaan Winter untuk menganggap bahwa mereka tidak pernah ada urusan apapun.
Giselle diem natap ke Karin cukup lama.
"Masih pacaran?"
"Udah putus"
"Hah yang bener, Rin?!" Heboh semua dengan suara pelan.
Karin pasang aba-aba pose ala bapak-bapak yang mau cerita ke anaknya. "Bener. Udah dari sebelum ujian"
KAMU SEDANG MEMBACA
backstreet • winrina
Fiksi Penggemarjiminjeong | winter mana mungkin pacaran sama sejenis. © 2021 SAMUELSAID