Digulingkan

320 30 21
                                    

Sina sedang berada di ruangannya. Pekerjaannya sangat banyak hari ini. Ia berkutat dengan kertas-kertas dan laptopnya. Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangannya dan suaranya menganggetkannya.

"Hallo, my princess! This is me. Do you miss me?" sapa Joe yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya Sina. Ia biasa seperti itu sejak dulu. 

Joe sedang ada urusan bisnis di kota Bandung dan ia menyempatkan diri untuk menemui Sina. Ia sudah lama belum berkunjung ke Indonesia. Hari ini pun ia hanya sebentar di Jakarta ingin menemui Sina dan harus pergi ke Bandung. Setelah dari Bandung, ia harus terbang lagi ke Eropa. Sina yang terkejut sesaat, seketika ia memberikan senyuman hangatnya untuk Joe. lelaki yang pernah ia cintai.

"Come here and hug me!" pinta Joe kepada Sina. Sina pun berjalan mendekati Joe dan mereka pun berpelukan. Joe memeluk Sina sangat erat. Ia sangat merindukan sahabat kecilnya itu.

"Kamu tidak pernah berubah. Selalu mengagetkanku dan membuat kegaduhan saja" kata Sina kepada Joe yang disambut gelak tawa.

"Ini sudah siang. Kamu belum juga makan. Kebiasaan yang buruk jangan dibiasakan. Sudah lama aku tidak mentraktirmu makan. Sekarang istirahat sebentar dan ikut aku ke Gravity Resto. Ayo cepat!" ajak Joe kepada Sina. Joe menggandeng tangan Sina dan mereka berdua  keluar dari ruangan.

Joe dari dulu memang belum mengetahui perasaan Sina kepadanya. Dan Sina pun tidak ingin mengatakannya dulu. Lebih baik ia pendam dan membiasakan diri jika Joe adalah sahabatnya dan seperti kakaknya.

Kemudian mereka berdua pergi ke Gravity Resto menggunakan mobil milik Joe. Mobil itu melaju sangat santai di keramaian kota Jakarta. Joe ingin menikmati waktunya bersama Sina terlebih dahulu. Setelah berkendara selama beberapa puluh menit, tibalah mereka di resto favorit mereka dulu. Pelayan di sana sudah sangat hafal dengan keduanya. Sudah menjadi pelanggan tetap di resto tersebut. Ketika memasuki resto itu, mereka disambut oleh para pelayan yang sudah lama tidak pernah bertemu mereka berdua. Kalau Sina masih sering mampir di resto ini.

"Selamat datang Bang Joe dan Kak Sina. Sudah lama sekali kalian berdua jarang datang ke sini. Apalagi Bang Joe sudah pindah ke Swiss ya. Yang masih sering datang ke sini hanya Kak Sina." kata salah satu pelayan di resto tersebut.

"Terima kasih atas sambutannya. Saya juga sudah rindu masakan di sini. Ini saya mau traktir orang yang kalau sibuk jarang makan. Oh ya, bang dia kalau datang ke resto ini sendiri atau sudah sama gandengan?" tanya Joe sedikit bercanda dengan para pelayan. Niat hati Joe ingin meledek Sina. Tetapi ketika mendengar ada yang bilang kalau Sina pernah datang ke sini dengan seorang pria, Joe sedikit terkejut dan rasa di hati seperti panas. Ada ketidakrelaan jika Sina bersama lelaki lain.

"Pernah kemari dengan seorang pria. orangnya tampan seperti orang timur tengah dan badannya bagus." jawab salah satu pelayan itu kepada Joe. Joe cukup tersentak mendengar hal itu. Kemudian ia menatap Sina.

"Ia pengawal pribadiku. Jadi makan atau tidak?" kata Sina kepada Joe. Kata-kata Sina itupun membuat hati Joe cukup lega mendengarnya. Mereka berdua mulai berjalan memasuki resto tersebut. Tempat favorit mereka ada di dekat jendela. Setelah mendapatkan tempat untuk duduk, mereka mulai memilih makanan yang ingin mereka beli. 

****************************

Setelah menemui Pak Jaya dan Erik, Cahir segera kembali ke kantor untuk menjaga Sina di sana. Ketika berada di jalan, ia melihat jam yang menunjukkan saatnya makan siang. Sebelum meninggalkan kantor tadi, Cahir melihat Sina cukup sibuk dengan pekerjaannya. Kalau sudah sibuk begitu, ia akan lupa untuk makan. Lalu Cahir berinisiatif membelikan makan siang kesukaan Sina. Ia membeli nasi uduk dengan ayam goreng yang diberi sambal dan lalapan. Tidak lupa ia juga membeli sup dan buah potong untuk Sina. Ketika sudah dibungkus, ia lalu kembali ke dalam mobil yang siap menuju ke kantor Sina. Ia melihat makanan yang ia beli untuk Sina. Ia berharap Sina mau memakan makanan yang ia beli. Cahir tahu Sina sangat marah kepadanya. Sesampainya di kantor, Cahir melangkahkan kakinya menuju ke ruangan Sina. Ia mengetuk pintu lalu ia masuk ke dalam ruangan itu. Betapa terkejutnya Cahir, ia tidak mendapati Sina ada di dalam ruangannya. Ia panik dan berlari keluar menuju ke tempat sekertaris Sina. Cahir menanyakan keberadaan Sina kepada sekertaris Sina. I memberitahukan Cahir jika Sina pergi bersama Joe ke resto favorit mereka. Mendengar hal itu hati Cahir merasa panas dan tidak suka. Kemudian ia bergegas menuju ke resto tersebut.

You & MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang