(Cermin 9) First Love

209 35 23
                                    

Judul:First Love

Cast:Su Xinhao (Shuai)

Kategori:Cerita Mini

Penulis:kqairun

***

Hujan di subuh hari menyisakan rintik gerimis di pagi buta, seorang anak remaja laki–laki terpaku menatap luar jendela yang berbatasan kaca. Bukan rintik yang dia lihat, bukan juga embun yang dia tatap---melainkan seorang gadis seusianya berbalut seragam SMP dengan lambang yang berbeda dari seragam sekolahnya.

Dia, manis....

Laki-laki itu tersentak melihat gadis cantik---yang sedari tadi dia tatap---tidak sengaja kembali menatapnya, itu artinya mereka tidak sengaja melakukan eyes kontak di tengah tengah lamunan laki–laki tersebut. 

Dia mulai tersipu malu, wajahnya kini benar benar merah merona, semerah jambu. Laki laki itu berbalik dengan cepat lalu menutup gorden jendelanya, napasnya tersengal-sengal menahan malu, dadanya berdebar kencang, sedangkan pikiranya dipenuhi wajah gadis yang dia lihat barusan dari balik jendela.

Deg

Deg

Deg

"Aku kenapa?" gumam laki laki itu merasakan debaran jantungnya yang berdegup kencang tidak seperti biasa. 

"Rasa ini seperti...." Dia menjeda ucapannya setelah berpikir beberapa lama, "seseorang yang sedang jatuh cinta?!" lanjutnya tepat sasaran.

Laki laki itu tidak habis pikir dengan dirinya sendiri, dia tidak percaya akan cinta pertama yang baru saja dia alami. Dia merasa ini hanya sebuah rasa yang diartikan dengan sebutan kata 'naksir', yaitu rasa suka terhadap seseorang dan tidak mungkin berlangsung lama. 

"Dia pasti gadis dari sekian gadis yang mampu membuatku jatuh hati sesaat," batin laki–laki itu meyakinkan dirinya lalu berbalik mengintip sekilas dari balik gorden. "Ke mana gadis tadi?" Dia bergumam setelah tidak mendapati sosok gadis cantik itu dari balik kaca jendela.

Matanya mulai terfokus mencari jejak keberadaan gadis itu sekarang, dirinya lagi-lagi melakukan hal di luar kendalinya. Entah apa yang akan dia rasakan setelah sadar dari kendalian dirinya sendiri.

Sudah beberapa menit terlewatkan akhirnya rintik gerimis tadi yang masih membasahi sebagian belahan bumi berhenti di saat yang tepat. Shuai, anak remaja itu tersadar dari kegiatannya yang di luar kendali pikiran sendiri. 

Dia menampar nampar pipi seraya berkata, "Apa yang baru saja aku lakukan? Apakah aku sekarang sudah tidak waras dikarenakan gadis itu?"

Shuai berdecak sebal, dia mengambil tasnya lalu berangkat ke sekolah menaiki transportasi umum. Di dalam bus sekolah, Shuai bertemu dengan gadis remaja yang baru saja dia lihat dari balik jendela kamarnya. Dia memejamkan mata tidak percaya dan meyakini ini hanyalah ilusi optik semata, disebabkan dari pemikirannya dan rasa suka terhadap perasaan yang dirasakan ketika menatap kedua bola mata gadis manis itu. 

"Apa benar ini hanyalah ilusi?" batinnya menatap wajah gadis yang ada di hadapannya, "dan apa benar ini hanya kebetulan? Kebetulan bertemu dengannya atau kebetulan jatuh hati?"

Mata mereka bertemu di kala Shuai melamun, gadis itu menatap wajah Shuai lalu tersenyum manis. Mata Shuai terperanjat kaget mendapat senyumanan dari gadis manis itu---gadis yang baru saja dia jumpai. Di tengah-tengah mata mereka saling bertatapan, mata Shuai tertuju ke arah papan nama gadis itu yang dikaitkan di atas kantong seragamnya. 

Gadis itu mengikuti lirikan mata Shuai. Shuai tanpa sadar mendekat kearah gadis itu lalu menyingkirkan beberapa helaian rambut panjang bergelombang milik gadis itu, dikarenakan nama yang tertulis di papan nama gadis itu tertutupi dengan helaian rambut. 

"Kaira Ayu Azhari?" Shuai membaca pelan, tapi terdengar samar di telinga Kaira---gadis itu. 

Kaira mengangguk. "Ya, salam kenal---" Dia menjeda ucapannya membaca nama Shuai, "Shuai."

Shuai lagi-lagi malu. Pipinya merah merona. Jantungnya berdebar-debar. Wajahnya dia ke sampingkan menolak menatap wajah Kaira. 

Mulutnya bergumam, "Duh, kok aku deg-degan, ya? Padahal kan hanya nama. Kenapa dadaku berdebar-debar seperti saat pertama kali melihatnya?" Shuai bergumam lalu menoleh kembali dengan senyuman, menatap Kaira. Kaira membalas senyumanya. 

Lima menit perjalanan bus berhenti di halte dekat sekolah Kaira. Kaira turun dari bus berjalan menuju sekolahnya, sedangkan Shuai dari dalam bus menatap kepergian Kaira dengan perasaan murung. Dia berharap keesokan harinya dapat bertemu Kaira lagi---gadis yang dia cintai mulai sekarang.

Sekarang dia baru menyadari perasaanya itu terhadap Kaira. Entah perasaan ini datang secara tiba-tiba atau datang di saat yang tepat. Intinya mulai sekarang dia benar-benar merasakan jatuh cinta kepada gadis yang baru dia jumpai, bisa dikatakan ini adalah first love Shuai.

Kisah yang singkat ini dan perasaan cinta yang perlahan mulai tumbuh dari dalam hati Shuai membuatnya merindukan sosok Kaira. Bayang-bayang gadis itu selalu terlintas dalam benak, terkadang membuatnya terlihat sedikit aneh di depan umum. Melamun dan terkadang tersenyum sendiri membayangkan Kaira, itulah yang sering dia rasakan. Juga perasaan rindu terhadap seseorang dan rasa ingin memilikinya semakin kuat di dalam benak Shuai.

Ineffable: 三代StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang