(Cermin 16) Unlimited Train

108 23 8
                                    

Judul:Unlimited Train

Cast:Yao Yuchen

Kategori:Cerita Mini

Penulis:SmoothyCha

***

Pemandangan indah dari alam menyapa penglihatan. Sejuk sekali rasanya. Matahari yang cerah menjadi penerang hari terindah ini. Pemandangan tadi terus berjalan di penglihatan. Dari dalam kereta, wajahku terus menatap keluar jendela.

"Sejuk banget .... " Aku menghirup napas dalam-dalam menikmati setiap udara yang masuk ke hidungku.

Bibirku membentuk sebuah senyuman, sungguh terbuai dengan keindahan alam ini. Benar-benar cantik, apalagi melihat burung-burung beterbangan liar di langit.

"Yuchen!"

Aku terperanjat kaget ketika merasakan tepukan di pundak. "Apa apa sih, Al?" tanyaku kesal kepada teman yang baru saja menepuk pundakku.

Anak bernama Allen itu terkekeh geli, lantas aku memberinya sebuah cubitan di tangan. Terlihat sudah bibir Allen yang tertekuk ke bawah. Agaknya, dia mau menangis. "Kamu kok gitu sih, Chen? Sakit tau ..., " ringis Allen kepadaku.

"Lagian kamu ngapain ngagetin aku?"

"Aku cuma mau nawarin makanan doang! Kamu itu jahat banget. Udah cukup luka yang aku dapetin, jangan kamu tambah lagi." Aku mematung mendengar ucapan Allen. Dia sekarang pergi meninggalkanku menuju ke tempat duduknya.

Aku tengah memikirkan apa yang Allen maksud. Luka? Apa maksud dari Allen? Apa dia saat ini sedang sakit? Aneh sekali, pikirku.

Atensiku kembali menuju keluar jendela. Aku terbungkam sejenak di tempat. Ah, sekarang aku paham dengan ucapan Allen barusan. Aku mengeluarkan senyuman kepedihan. Sebelum mataku berhasil meloloskan air, aku mengusapnya terlebih dahulu.

"Gapapa, Yuchen .... Ayo nikmati aja perjalanannya," gumamku sendu.

Ya, yang harus aku lakukan hanya menikmati perjalanan kereta tak terbatas ini. Aku menyebutkan kereta tak terbatas karena kereta ini dapat membawaku ke mana saja, termasuk surga.

Mataku membola melihat pemandangan di luar jendela sana. Aku dapat melihat dengan jelas ayah, bunda, dan kakakku menangis dengan histeris. Ah, aku rasa mereka sudah tahu berita akan kecelakaan kereta yang baru saja dialami olehku ketika hendak berlibur bersama para teman dan guru.

Aku hanya dapat tersenyum melihat bundaku yang benar-benar tak terkendali di tempatnya. Tanganku naik ke udara, aku melambaikan tangan kepada mereka yang tidak akan pernah melihatku kembali. 

"Ayah, Bunda ... anak lucumu ini pamit untuk pulang, ya! Kak Jingyuan, adik kesayangan yang kamu miliki izin meninggalkanmu...."

Aku Yuchen, anak menggemaskan yang dimiliki oleh orang tuaku izin berpamit untuk pergi selama-lamanya. Aku akan menemani kereta ini berjalan, hingga sampai ke tujuan kami yang sebenarnya ...

... Surga.

Ineffable: 三代StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang