(Cerbung) Calling Your Name [2]

64 15 11
                                    

Judul:Calling Your Name

Cast:Zhu Zhixin

Kategori:Cerita Bersambung

Penulis:Fantaziii_

Bagian 2

***

"Pokoknya, aku mau coba deketin Azhi itu!"

Langit kala itu sangat cerah. Sejak pagi, matahari bersinar indah menemani makhluk bumi melakukan aktivitasnya. Serayu turut berembus, membuat daun dan rerumputan menari dibawanya.

Segerombol gadis duduk melingkar di sebuah taman di dekat bangunan setengah abad itu. Entah apa yang sedang mereka diskusikan. Namun raut wajah mereka nampak serius. Gadis berpita merah itu baru saja berujar. Membuat ketiga temannya menganga atas apa yang dikatakannya barusan.

"Kamu serius, Zi?" Gadis dengan rambut pirang membuka suara.

"Iya. Aku serius. Azhi itu menarik banget menurutku," ujar Yizi--- gadis berpita merah---mantap.

Ketiga temannya itu saling melempar tatapan tak percaya. Masih terkejut dengan segala perkataan Yizi yang bagi mereka terlalu tiba-tiba.

"Zi, aku kasih tau, ya. Aku tau Azhi itu gimana meskipun aku ga terlalu kenal dia. Kayaknya cuma kamu deh yang belum tau soal Azhi itu. Banyak anak yang bilang kalau Azhi itu ga berperasaan sama orang lain. Dia cinta banget sama dirinya sendiri. Narsis banget deh pokoknya. Mending mundur, daripada akhirnya sakit hati. Azhi kalau nolak suka ga mikir," jelas Anxin, sahabat Yizi yang mendapat anggukan dari kedua temannya yang lain.

Yizi nampak mencerna sebentar apa yang dimaksud oleh Anxin. Apa benar lelaki dengan hidung mancung tersebut seperti itu? Yizi percaya-percaya saja karena memang keliatannya begitu. Azhi memang terlihat seperti orang yang keras dan dingin. Tapi menyinggung soal 'tak beperasaan pada orang lain', hal itu tentu membuat Yizi tidak percaya dengan ucapan sahabatnya tersebut. Pikir Yizi, mana mungkin ada manusia yang tak berperasaan seperti itu. Hampir tidak mungkin hal itu nyata. Jikalau iya, Yizi yakin hal itu ada dasarnya. Dan hanya Azhi yang tahu.

Bukannya Yizi menimang-nimang kembali, dalam hatinya justru bergejolak rasa keingin tahuannya pada Azhi. Benar-benar gadis yang aneh.

"Aku tetep mau coba deketin dia. Ga akan ada yang bisa hentiin aku. Kalian bertiga harus bantu aku pokoknya!" paksa Yizi.

Ketiga temannya hanya mengangguk pasrah. Kalau tidak untuk Yizi, mereka tidak akan pernah mau membantunya.

***

Yizi mengetukkan jarinya tak sabar. Dalam hatinya berkecamuk rasa kesal. Maniknya terus menatap lorong sekolah yang kian sepi. Namun saudara kembar yang sedari tadi ia tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, hal ini membuat Yizi lupa kalau dia dan saudara kembarnya itu merupakan teman sekelas. Kalau memang begitu, ia masih bisa maklum. Mungkin kembarannya itu ada urusan yang sangat mendesak tentang kelasnya. Tapi tidak, Yizi tahu persis segala urusan saudaranya itu karena mereka juga teman sekelas. Yang Yizi tahu, Jiaxin diberi tugas untuk mengumpulkan tugas fisika anak kelasnya ke ruang guru. Tapi seharusnya tidak selama itu.

"Sial, lama banget sih dia. Pacaran sama guru fisika kali, ya?" monolognya kesal.

Setelah ia menunggu lagi selama sepuluh menit, sosok yang ia tunggu akhirnya muncul. Ia melambaikan tangannya sembari berjalan. Hanya dibalas tatapan tajam oleh Yizi.

"Udah selesai ngapel guru fisikanya? Betah banget sampe lupa punya sodara lagi nunggu di luar. Panas-panasan, haus, laper. Tega banget, sih?" ujar Yizi sedikit didramatisir.

Ineffable: 三代StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang