4 - Meet Him

1K 104 2
                                    

Pierre mengerjapkan matanya, sedikit terkejut. Belum pernah ada gadis yang bersikap seberani ini padanya.

 Belum pernah ada gadis yang bersikap seberani ini padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tiga hari Kayla berada di tempat ini. Ia mulai bisa menerima keadaan sekarang, meskipun terkadang ia merasa frustasi karena bosan. Tidak ada hp di jaman ini. Bayangkan seorang artis yang dalam kehidupannya tentu tidak bisa lepas dari media, apalagi hp, tiba-tiba terlempar ke masa lalu yang bahkan android belum ditemukan di tahun ini. Jangankan hp, televisi saja tidak ada. Hanya ada telefon rumah disini.

Kayla sudah mencoba berpikir dan mengurutkan kejadian saat sebelum ia terlempar ke masa lalu. Pertama, ia menyeberang jalan dengan ceroboh dan hampir tertabrak mobil, ada kupu-kupu hitam yang terbang mengelilinginya, suara teriakan orang-orang, dan lalu gelap. Hanya itu yang Kayla ingat. Sebenarnya Kayla masih tidak bisa mengerti, tentang alasannya ada disini. Terlebih ia berada dirumah orang berpengaruh di jaman ini. Bu Joanna yang mengaku adalah kakaknya memberitahu bahwa ia berada dirumah Jenderal Besar A. H Nasution. Kayla yakin bu Joanna tidak berbohong. Ia melihat sendiri bahwa dirumah itu terpampang foto besar Pak Nas, lengkap memakai seragam resminya. Pak Nas sendiri katanya sedang ada tugas keluar kota, jadi Kayla sama sekali belum bertemu dengannya.

Sebenarnya ada hal lain yang jadi beban pikiran Kayla, beberapa bulan lagi rumah ini akan jadi target operasi gerakan 30 September. Kayla merasa takut. Ia jadi teringat film yang ia tonton malam sebelum ia terlempar ke jaman ini. Bagaimanapun, ia harus memikirkan cara agar bisa kembali lagi ke tahun 2021.

Kayla merebahkan tubuhnya di kasur.

Haaaah... ia bahkan rindu kasur empuknya, rindu apartemennya, dan ia rindu sahabatnya. Yah meskipun terkadang Kayla merasa Melisa mengeksploitasi dirinya dengan mengambil pekerjaan sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan keadaan Kayla. Ia tetap saja rindu sahabatnya itu.

Diluar jendela, terdengar suara tawa riang Ade yang sedang bermain sepeda dengan Yanti, anak-anak Pak Nas. Kayla menjenguk keduanya di jendela. Ade sungguh anak yang periang, ia berkali-kali tertawa melihat kakaknya yang kelelahan karena menemaninya bermain sepeda. Kayla jadi merasa sedih, adik kecil itu kelak akan menjadi orang besar yang namanya dikenal oleh seluruh rakyat di negeri ini.

Tiiin tiinnnn...

Sebuah mobil jeep jadul masuk ke pekarangan rumah. Kayla kaget mendengarnya.

"Mamaaaa, ayah sudah pulang," ucap Ade yang kemudian berlarian menghampiri mobil tersebut.

Tok tok tok... pandangan Kayla teralih pada pintu kamarnya yang di ketok seseorang.

"Sarah, mas mu datang. Ayo keluar," ucap seseorang yang Kayla yakini adalah Bu Joanna.

Kayla menyahut, "Iya mbaak."

Kayla memastikan penampilannya di cermin sebelum keluar menemui jenderal besar. Rambutnya yang di cat cokelat terang terlihat sedikit berantakan. Ia menyisir rambutnya dengan jari dan keluar dengan santai.

Will Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang