Maret 2023
Kolam Renang Jala Krida Tirta, Morokrembangan
*BYUUUUUR
*glup-glup
"HAAAAH!", Bima berteriak dengan keras untuk mengeluarkan beberapa teguk air dari mulut dan lehernya. Memang bukan air asin, tetapi dirasakan pada kesempatan pertama mencebur juga bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
"TIDAK USAH TERIAK. LEMASKAN SAJA BADANNYA... RILEKS!"
Bima mengalihkan sejenak fokusnya pada instruktur terdekat.
"Jangan takut tenggelam. Kalian sudah pakai jaket pelampung. Lemaskan saja badannya. Badan yang kaku hanya akan membawa tubuh kalian makin kebawah air"
Namun sekeras apapun Bima berusaha, kedua tungkai kakinya sepertinya tidak mau melemas juga. Hanya dua bagian itu yang masih cenderung kaku, sehingga seluruh tubuhnya juga mengalami kesulitan untuk mengapung.
"ayun-ayunkan sedikit kakimu bila masih kaku. Mungkin karena kedinginan. Dengan bergerak sedikit, akan lebih hangat dan kakimu bisa lebih santai", salah satu instruktur terdekat agak berjongkok untuk memberi tahu Bima.
"Sikap telentang saja, rileks, biarkan air mengatur beban tubuhmu. Bagus! Nah, sekarang berenang mundur, menjauh dari keramaian tempat teman-temanmu mencebur. Amankan dirimu sendiri!"
"Setelah bunyi peluit, segera berenang menuju sumber bunyi. Ingat, datangi sumber bunyi!"
*PRIIIIIIIIIIIT
Dengan berorientasi pada indra pendengarannya, Bima mengayuhkan kedua tangan dan kakinya agar badannya bergerak mendekati sumber suara yang berada di sisi lain kolam itu. Berenang dengan pakaian renang itu satu hal. Namun terendam dalam air dengan celana dan sepatu latihan, itu cerita lain lagi.
"Peluang hidup kalian, akan lebih besar bila kalian ada dalam kelompok. Maka berkumpul dengan para survivor terdekat, buat satu formasi. Sekarang kalian berhadapan, lalu kaitkan kaki-kaki kalian satu sama lain"
Awalnya Bima memandang taruna tingkat I lain dihadapannya, mereka saling menatap dan mengangguk, lalu mengaitkan kaki mereka satu sama lain. Dengan keduanya memakai pelampung, kini mereka mengambang bersama, sekaligus saling terkait. Kemudian datanglah taruna ketiga, mengangkat kakinya dari dalam air dan mengaitkan dengan masing-masing satu kaki dari Bima dan taruna satunya.
Datang lagi taruna yang lain, dan formasi mereka semakin melebar, namun jarak antar taruna dengan taruna lain di sebelahnya semakin rapat. Ayunan mengombak air memang masih menggeser-geser posisi mereka, tetapi dengan formasi ini, pergeseran terjadi untuk seluruh anggota kelompok, sementara mereka masih terkait satu sama lain. Selain itu, dengan kedua tangan mereka berpegangan dengan taruna di masing-masing sisinya, apabila diperlukan untuk mendekat, mereka tinggal menarik tangannya, dan tubuh mereka akan terbawa merapat ke tengah lingkaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima - Bahari
Adventuredi laut ia kehilangan orang yang dihormatinya, dan dilaut pula ia menemukan jati dirinya. Dan cerita ini memuat kisah hidupnya dalam menemukan passion-nya, jiwanya, dan jati dirinya sendiri.