Chapter 3 : Flashback

195 2 2
                                    

Rose Blunt POV

Aku terbangun dari mimpi burukku untuk kesekian kalinya. Aku bertemu dengan putriku yang hilang saat dia masih bayi. Dulu saat bayiku masih berumur 4 bulan dan Ashley berumur 3 tahun aku mengajak mereka berdua jalan-jalan di taman kota, saat aku sedang mengurusi Ashley yang sedang rewel, bayiku hilang, hilang entah kemana. Di saat itu aku menangis hebat, James sudah melaporkannya ke kantor polisi, tapi polisi tidak dapat menemukan bayiku karena minimnya bukti dan saksi. Aku sangat terpukul atas kejadian itu, entah kenapa bayang-bayang kelam ini masih mengahantuiku. 16 tahun yang lalu aku melahirkan seorang putri cantik. Matanya coklat sama seperti James. Rambutnya hitam pekat, sama seperti ayahku yang keturunan orang Australia asli. Aku kehilangannya setelah 4 bulan ia menghirup nafas di dunia. Saat itu aku sangat kehilangan tujuan hidupku, rasanya hidupku hampa. Tapi semua orang di hidupku berusaha membantuku untuk tegar, James, Ibuku, Ibu mertua, Ayah mertuaku, Liza (pembantu rumah tangga di rumah James & Rose) , serta putri sulungku yang sangat aku cintai, Ashley Carly Blunt. Butuh waktu yang sangat lama untuk bangkit. Kehilangan seorang putri yang telah kukandung selama 9 bulan lamanya itu sangat menyakitkan hatiku. Aku tahu James juga sangat terpukul atas kejadian itu, tapi dia berusaha tegar, padahal hatinya menangis.

Kita Kuat, Tuhan berikan cobaan ini untuk menguji kita. Tapi percayalah semuanya akan indah pada waktunya.

“Rose, kau tak apa?” Tanya James. Dia tampak sangat khawatir, mata coklatnya menatapku dalam penuh perasaan. Tuhan terimakasih telah mengirim malaikat-Mu untukku.

“mimpi buruk lagi?” Lanjutnya. Aku mengangguk pelan lalu memeluknya. Aku menangis, entah menangis sedih karena kejadian itu atau menangis bahagia karena aku memiliki James disaat-saat seperti ini.

“semua akan baik-baik saja , Rose. Percayalah padaku” Ucapnya sambil membalas pelukanku. Ia mengusap-usapkan tangannya ke bahuku.

“lebih baik kita tidur lagi. Jangan mau hidupmu selalu dibayang-bayangi oleh hal itu”.

Ya bayang-bayang itu memang tidak boleh menghantui hidupku. Tapi itu Sulit. Sudah kucoba, tapi tak bisa. Jika kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan untuk menghapus bayang-bayang suram ini?

______________________________________________________

hi, 

terimakasih yang sudah mau baca fanfic saya... i really appreciate you 

sorry for the short chapter ... 

kritik dan saran sangat ditunggu 

:)x

-NeptunusAgent_26

I'm Here For YouWhere stories live. Discover now