Chapter 5

279 48 21
                                    

Suzy dan Kiyong berjalan mengikuti Pak Kim keluar restoran. Setelah berada di depan halaman restoran, Pak Kim menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah mereka "Itu mobilku, apa kalian mau ikut aku?"

"Kami bawa mobil sendiri, nanti kami ikuti bapak saja dari belakang" jawab Kiyong.

Pak Kim mengangguk "Arasseo"

"Mian Pak Kim, apa nanti kita bisa mampir ke apotik dulu? ada yang ingin saya beli" tanya Suzy.

"Nde, nanti sekalian saya tunjukkan tempatnya"

Suzy tersenyum "Gomawo..."

Pak Kim lalu berjalan menuju mobil mini pick up yang terparkir di depan restoran sedangkan Kiyong dan Suzy menuju mobil mereka.

Kiyong lalu menyalakan mesin mobil dan melaju mengikuti mobil Pak Kim.
"Memangnya kau mau beli apa di apotik?" tanyanya melirik ke Suzy dari balik kemudi.

Suzy menoleh "Aku ingin beli obat-obatan serta vitamin untuk Joohyuk"

"Apa kau sudah tahu dia sakit apa?"

"Belum, tapi aku punya asumsi. Dan obat-obatan yang kubeli nanti dosisnya untuk umum. Tapi kalau ternyata penyakitnya lebih parah dari dugaanku kita harus segera membawanya ke rumah sakit"

Kiyong mengangguk pelan. Tak berapa lama mobil Pak Kim melambat dan masuk ke halaman apotik. Kiyong dan Suzy mengikuti dari belakang. Setelah mobil berhenti, Suzy turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam apotik sementara Kiyong menunggu di dalam mobil.

Kurang dari sepuluh menit kemudian Suzy keluar dari Apotik dengan membawa sekantong plastik besar. Setelah Suzy masuk ke dalam mobil, Kiyong lalu menyalakan mesin mobil dan mengikuti mobil Pak Kim yang mulai kembali berjalan menuju jalan raya.

Semakin lama Perjalanan menuju rumah Pak Kim memasuki perbukitan hijau yang menyegarkan mata. Rumah penduduk semakin jarang ditemukan dan jalan raya pun menyempit. Setelah hampir satu jam perjalanan pemandangan disisi jalan mulai berganti dengan perkebunan kentang. Kemudian mobil Pak Kim berbelok dari jalan beraspal ke arah jalanan tanah dan tak lama berselang berhenti didepan sebuah rumah khas pedesaan yang sederhana.

Kiyong ikut menghentikan mobilnya. Ia lalu menoleh ke Suzy dan melihat raut wajahnya tampak menegang. "Suzy, gwenchana? apa kau sudah siap?"

Suzy menarik napas dalam, berusaha menetralkan debaran jantungnya "Tentu saja. Ini adalah mimpi yang akan menjadi kenyataan."

Kiyong mengangguk pelan "Baiklah kalau begitu ayo kita turun" Ia membuka pintu mobil lalu bersama Suzy berjalan menuju rumah Pak Kim.

Sementara Pak Kim telah bersama istrinya menunggu mereka di depan rumah. "Yeobo, mereka berdua mengenal Yi Jin dan mengetahui siapa Yi Jin sebenarnya" ujar Pak Kim mengenalkan.

"Mwo?" Istri Pak Kim sangat terkejut. Wajahnya berubah cemas.

"Kau tidak usah khawatir, mereka sahabatnya Yi Jin, aku bertemu dengan mereka tadi di restoran. Mereka sedang mencari Yi Jin" Pak Kim mencoba menenangkan istrinya. Kemudian ia menoleh ke Suzy dan Kiyong "Aigoo aku belum mengetahui nama kalian berdua"

"Nama saya Kiyong dan ini Suzy. Kami berdua selama ini mencari Yi Jin, kami sangat merindukannya" Kiyong meyakinkan.

Pak Kim mengangguk pelan kemudian menoleh ke istrinya "Dimana Yi Jin?"

"Dia masih di kamar. Baru saja aku kasih dia bubur panas dan minuman ginseng." jawab istrinya.

"Boleh aku memeriksanya? aku seorang Dokter" ucap Suzy dengan mata mengerjap.

"Dokter?" tanya Pak Kim tak menyangka.

"Ne, aku juga sudah membeli obat-obatan untuk Yi Jin." Suzy memperlihatkan kantong plastik dari Apotik.

Missing Pieces (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang