Chapter 19

275 46 12
                                    

Joohyuk duduk terpaku di pinggir tempat tidur, menatap ke arah dinding kamar seakan menghindari melihat kosongnya lemari pakaian Suzy. Tubuhnya terasa lemas, yang ia mampu lakukan hanya mendengar kesunyian yang ditinggalkan wanita itu. Berharap bisa mengembalikan lagi semua seperti semula.

Mengapa semua masalah terjadi begitu beruntun. Kehilangan posisi di pekerjaan, mengecewakan Ayahnya dan sekarang kehilangan istri dan anak-anak yang sangat dicintainya. Ketika di desa hidup Joohyuk terasa sangat simple walau hatinya hampa. Dan saat ini semua begitu complicated dan perasaan Joohyuk seakan ingin meledak. Kehidupan rumah tangganya dengan Suzy baru saja dimulai namun sudah menghadapi masalah seperti ini.

🍂🍂🍂

Kiyong menghentikan mobilnya tepat di depan rumah sahabatnya. Ia lalu keluar dari mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah ia langsung disambut seorang asisten rumah tangga yang sangat dikenalnya.

“Kiyong-ssi, terimakasih sudah datang. Joohyuk-ssi ada di meja bar”

“Sojin, memangnya Suzy pergi kemana?”

“Saya juga tidak tahu Kiyong-ssi, Suzy-ssi bersama anak-anak pergi terburu-buru dan tidak memberitahu mau kemana. Joohyuk-ssi baru pulang pagi ini dan dia juga tidak tahu kemana Suzy-ssi pergi. Sekarang Joohyuk-ssi sedang mabuk karena minum-minum. Saya khawatir terjadi apa-apa dengannya makanya langsung menghubungimu”

“Arasseo, gomawo Sojin. Aku menemui Joohyuk dulu” pungkas Kiyong kemudian berjalan cepat menuju meja Bar yang ada di ruang belakang rumah. Ketika sampai, ia melangkah mendekati sahabatnya itu kemudian menarik kursi di sampingnya.

“Joohyuk, gwenchana?”

“Kiyong, aku tidak bermaksud menginap di apartemen Sohee. Mengapa Suzy meninggalkanku” Joohyuk meracau dengan wajah yang terlihat merah karena mabuk. Di atas meja bar tampak beberapa botol minuman keras.

“Kau menginap di apartemen Sohee? Wae?”

Joohyuk menunduk lesu “Entahlah, aku tidak ingat apa-apa. Saat itu kepalaku sangat sakit dan Sohee membawaku ke apartemennya”

Kiyong menghela napas kasar “Omo, kenapa kau bisa berbuat sebodoh itu”

“Aku tahu aku bodoh. Tapi tidak ada apa-apa antara aku dan Sohee. Kenapa Suzy langsung pergi tanpa mendengarkan dulu penjelasanku!” ucap Joohyuk di iringi cegukan disetiap ujung kalimat.

Kiyong memicingkan mata “Jangan-jangan Suzy cemburu. Walau bagaimanapun Sohee adalah mantan calon tunanganmu dulu. Kau harus menjemput Suzy kembali ke rumah dan menjelaskan semuanya”

“Tapi aku tidak tahu dia pergi kemana. Dan ponselnya tidak di aktifkan. Aku juga tidak tahu harus menghubungi siapa. Tak ada yang ku kenal disini” keluh Joohyuk.

“Apa kau sudah mencari ke rumah orang tua Suzy?”

Joohyuk menghela napas berat “Sojin sudah menelpon mereka dan katanya Suzy tidak ada disana”

“Aigoo, pergi kemana dia...” Kiyong mengerutkan kening, berpikir keras. Ia mencoba mengingat-ingat teman-teman Suzy yang dikenalnya. “Kau sudah coba telpon Lea ? mungkin dia tahu Suzy ada dimana sekarang”

“Lea?” beo Joohyuk sambil mengerutkan keningnya.

“Ne, Suzy pernah cerita punya sahabat yang bernama Lea. Dia seorang Dokter yang menyarankan kau untuk berobat dirumah sakit tempatnya bekerja."

“Aku ingat wanita itu, kami pernah bertemu di rumah sakit. Tapi aku tidak punya nomor telponnya” sahut Joohyuk sambil menyandarkan kepalanya diatas meja bar. Ia tampak sudah terlalu mabuk.

Missing Pieces (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang