Chapter 15

385 50 35
                                    

Suzy tengah membereskan piring bekas makan dari meja makan setelah keluarga kecilnya selesai sarapan. Aera dan Juno baru saja beranjak untuk mandi pagi dibantu dengan So Jin sedangkan Joohyuk masih duduk di kursi meja makan dengan wajah yang terlihat nervous. Matanya lekat memperhatikan gerak gerik Suzy.

“Suzy-ah, mianhae” ujar Joohyuk ketika ia melihat Suzy selesai menaruh piring kotor di tempat cucian piring.

“Untuk apa?” jawab Suzy datar sambil menoleh ke arah Joohyuk.

Joohyuk menarik napas dalam “Karena aku bisa mengingat Sohee. Aku sendiri tidak tahu kenapa itu bisa terjadi. Tapi percayalah, aku sama sekali tidak punya perasaan apapun dengan Sohee, sama seperti dulu."

Suzy memicingkan mata “Lalu bagaimana denganku? apa kau juga tidak punya perasaan apapun?”

“Mwo? Kenapa kau bilang seperti itu?”

Suzy terdiam. Meskipun ia dan Joohyuk telah tidur bersama tapi Suzy masih tidak tahu bagaimana perasaan Joohyuk yang sebenarnya kepadanya. Apalagi ingatan Joohyuk juga belum kembali. “Karena selama ini aku harus menggoda kau duluan hingga tertarik untuk tidur denganku” ujarnya sambil menunduk malu.

Joohyuk menarik napas dalam dan menatap Suzy lekat “Itu tidak benar. Suzy, kau tahu sejak pertama kali kita bertemu didesa, aku sudah sangat tertarik padamu. Jantungku berdegup kencang saat melihatmu. Menurutku kau adalah wanita tercantik yang pernah kutemui”

“Benarkah?” Suzy langsung mendongak.

“Ne, aku bahkan sempat cemburu dengan Kiyong. Kau ingat kan saat kita di kebun kentang, aku pernah bertanya padamu soal status hubunganmu dengan Kiyong. Aku merasa sangat lega setelah tahu kalian tidak ada hubungan apa-apa.”

Suzy meringis “Ne, aku ingat. Saat itu aku merasa sangat kesal dan marah. Bagaimana bisa kau mengira aku istrinya Kiyong!”

“Aku hanya ingin memastikan kekhawatiranku dan saat itu aku sangat senang karena merasa masih punya harapan untuk mendekatimu” ujar Joohyuk tersipu malu.

“Tapi kenapa semenjak tiba dirumah ini, kau seperti menghindariku?” Suzy mengerutkan keningnya.

“Suzy maafkan aku, karena perasaanku padamu adalah sesuatu yang baru yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku merasa kewalahan. Dan aku juga takut akan mengecewakanmu karena tidak bisa menjadi Joohyuk yang kau kenal sebagai suamimu. Aku hanyalah Yi Jin seorang petani kentang yang tinggal di desa”

“Aigoo, Joohyuk atau Yi Jin bagiku kau adalah suamiku”

Joohyuk tersenyum lega “Suzy, aku mungkin belum mengingatmu namun perasaanku padamu saat ini adalah nyata”. Joohyuk menarik napas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya “Suzy-ah, aku mencintaimu. Maukah kau memafkan semua kesalahanku?”

Suzy tersenyum mengangguk, matanya berkaca-kaca. Rasa bahagia benar-benar memenuhi dirinya mendengar pernyataan cinta dari Joohyuk.

“Gomawo Suzy-ah” Joohyuk mengusap pipi Suzy lalu mengecup lembut keningnya.

Hati Suzy terasa sangat hangat. Setidaknya saat ini ia tahu Joohyuk mempunyai perasaan yang sama dengannya. Selama beberapa saat pasangan suami istri itu hanya saling bertatapan sambil tersenyum-senyum dengan bahagia.

“Joohyuk, hari ini jadwal aku kerja full time di klinik. Biasanya aku akan menitipkan anak-anak ke rumah orang tuaku, namun karena ada kau sekarang apa kau bisa menjaga mereka di rumah?” tanya Suzy kemudian.

“Ne, tentu saja. Memangnya kau pulang jam berapa?”

“Jam empat sore. Mungkin hari ini adalah hari terakhir aku kerja full time. Kedepan aku hanya akan mengambil part time seperti dulu. Bagaimana menurutmu?”

Missing Pieces (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang