Chapter 17

340 45 22
                                    

Setelah pasien terakhir yang diperiksa Suzy telah keluar ruangan, wanita itu bersiap-siap untuk pulang. Di mulai dengan merapihkan meja kerjanya setelah itu mengambil tasnya di dalam laci meja. Suzy membuka tas dan mengambil ponsel yang sengaja di silent mode selama praktek. Ia mengecek ponselnya, ada beberapa pesan yang diterima namun yang pertama dibuka pesan dari Joohyuk. Bibir Suzy langsung tersenyum kala ia melihat isi pesannya. Hanya sebuah pesan ringan menanyakan kabar dan memberitahukan keadaan laki-laki itu di kantor. Namun itu saja sudah membuat Suzy bahagia karena perlahan komunikasi antara mereka berdua sudah berjalan seperti dulu lagi. Walau ingatan Joohyuk belum kembali tapi itu tidak lagi menjadi kendala di hubungan mereka berdua.

Sebelum menjawab pesan dari Joohyuk, Suzy mengecek misscall dan juga pesan lainnya yang ternyata dari Hyeri.

“Suzy, bisakah kita bertemu siang ini?”

Sejak pulang dari Busan, Suzy tidak pernah bertemu bahkan berkomunikasi dengan kekasih Kiyong tersebut. Ia tahu hubungan gadis itu dengan Kiyong agak renggang dan Suzy sangat menyayangkannya mengingat pasangan itu telah pacaran cukup lama, lima tahun!. Kiyong adalah sahabat terbaik Joohyuk dan juga dirinya. Dan berkat laki-laki itu, Suzy bisa bersatu lagi dengan suaminya. Kiyong telah membuat hidup Suzy yang suram menjadi cerah kembali dan ia ingin Kiyong juga bisa menemukan kebahagiaan yang sama. Suzy lalu menekan nomor hyeri dan tak butuh lama telponnya diangkat.

“Yoboseyo Hyeri”

“Suzy, aku senang kau menelponku kembali” suara Hyeri diujung telpon terdengar antusias.

“Mian, aku baru selesai praktek jadi tidak tahu ada telpon darimu. Apa ada sesuatu yang penting?”

“Bagaimana kalau kita lanjutkan ngobrolnya di cafe biasa sekarang? sudah lama juga kan kita tidak ketemuan”

Suzy terdiam sejenak tampak berpikir sebelum menjawab. “Arasseo. Kebetulan aku juga sudah mau pulang”

“Gomawo Suzy, aku segera berangkat. Perkiraan sekitar setengah jam lagi akan sampai”

Setelah selesai berbincang, Suzy menutup telpon. Kemudian ia lanjut menelpon ke nomor Joohyuk.

“Suzy-ah, kau sudah selesai praktek?”

Ucapan Joohyuk terdengar hangat. Laki-laki itu memang sudah tahu soal kebiasaan Suzy yang baru akan memegang ponsel setelah pekerjaannya selesai. “Ne, baru saja selesai. Kau sedang apa sekarang? Apa kau sudah makan siang?” tanya Suzy kemudian.

“Belum, masih mereview laporan pekerjaan bersama Stephanie sambil menunggu pesanan makanan datang.”

“Joohyuk, jangan sampai telat makan. Nanti kau bisa kena maag. Jangan lupa juga sering minum air putih supaya tidak dehidrasi dan menjaga tubuhmu tetap sehat dan bugar.” sahut Suzy panjang.

“Nde Bu Dokter...” ucap Joohyuk dengan nada menggoda.

Suzy mendesis “Aigoo, aku bilang ini sebagai istrimu”

“Istri sekaligus dokter pribadi. Aku memang lelaki yang sangat beruntung”

Ucapan Joohyuk berhasil meluluhkan hati Suzy hingga membuatnya tak bisa berkata-kata lagi. Sesaat kemudian akhirnya ia tersadar dan melanjutkan ke tujuan menelpon Joohyuk yang lain, yaitu untuk meminta ijin. Suzy tidak ingin kejadian yang lalu dengan Bogum terulang “Joohyuk, barusan Hyeri menelponku dan mengajak ketemuan sekarang. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dibicarakan”

“Maksudmu Hyeri pacarnya Kiyong?”

“Ne, aku juga sudah lama tidak bertemu dengannya. Jadi nggak papa kan kalau aku ketemu Hyeri dulu sebelum pulang ke rumah. Aku akan telpon So Jin juga nanti untuk bilang pulang terlambat”

Missing Pieces (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang