Chapter 9

299 53 35
                                    

Suzy dan Joohyuk lebih banyak diam saat makan siang bersama di meja makan. Pikiran mereka masih dipenuhi kejadian sebelumnya di kamar tamu ketika mereka hampir berciuman. Joohyuk tak mengerti kenapa di hadapan Suzy ia menjadi sulit mengontrol dirinya. Seakan tubuhnya memiliki pikirannya sendiri. Ia bahkan hampir mencium Suzy, wanita yang baru dikenalnya!.

Suzy melirik ke arah Joohyuk yang sedari tadi tidak banyak bicara dan perhatiannya hanya tertuju pada makanannya. “Joohyuk, setelah selesai makan aku ijin pergi dulu ya untuk jemput anak-anak di rumah orang tuaku”

Mendengar perkataan Suzy akhirnya membuat Joohyuk mendongak dari piringnya. Sejenak ia tertegun, merasa bingung Suzy bilang ijin padanya. Namun kemudian ia mengangguk pelan “Nde...”

“Joohyuk, apa kau sudah siap untuk bertemu kedua orang tua kita?” tanya Suzy lagi.

Joohyuk terdiam, seperti sedang menimang sesuatu. Bagaimana ia sanggup untuk menemui keluarganya yang lain sedangkan untuk istri dan anaknya sendiri saja ia masih dalam tahap awal adaptasi. Joohyuk lalu menarik napas dalam dan menggeleng pelan “Suzy, aku masih butuh waktu, mianhae”

Suzy mengangguk mengerti “Arasseo, kalau begitu aku akan memberitahu kedua orang tuaku mengenai dirimu namun meminta mereka untuk tidak menemuimu dulu untuk sementara waktu sampai kau siap, bagaimana?”

Joohyuk menghela napas lega “Nde, gomawo”

Sesaat Joohyuk dan Suzy hanya saling menatap sebelum kemudian melanjutkan makan siang mereka kembali. Tidak ada lagi yang mengeluarkan suaranya, mereka fokus dengan pikiran masing-masing.

                             🍂🍂🍂

Setibanya di rumah orang tuanya, Suzy mendapati kedua anaknya masih tidur siang. Saat ini ia duduk di sofa kecil di ruang keluarga bersama Eomma-nya.

“Suzy-ah, kenapa kau pergi sampai lama sekali? apa kau tidak kangen dengan anak-anakmu? memangnya seminar kesehatan harus selama itu?” Eomma Suzy mencecarnya dengan pertanyaan.

Suzy menarik napas dalam “Eomma, mianhae. Sebenarnya aku ke Busan bukan untuk urusan pekerjaan” jawabnya pelan.

“Mwo! lalu untuk apa?”

“Eomma, Appa mana? ada yang ingin aku sampaikan ke kalian berdua” Suzy balik bertanya.

“Memangnya apa yang ingin kau sampaikan Suzy-ah”

Suzy mendengar suara berat Ayahnya. Ia lalu menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Ayahnya yang berjalan menghampirinya dari arah kamar. Suzy menunggu sampai Appa nya duduk di sofa. Kemudian ia menatap kedua orang tuanya dengan dada berdebar. “Eomma, Appa, sebenarnya kemarin aku pergi ke Busan untuk menemui Joohyuk”

Kedua orang tua Suzy terperangah “Mwo?! Joohyuk suamimu? Suzy-ah, apa maksudmu? bukannya suamimu sudah meninggal hampir dua tahun yang lalu!” tanya Eomma dengan kening mengernyit bingung.

Suzy menggeleng pelan “Aniyo, Joohyuk masih hidup Eomma. Selama ini dia tinggal di desa Jung Gu bersama orang tua angkat yang menyelamatkannya dari kecelakaan”

Kedua orang tua Suzy saling berpandangan dengan ekspresi masih tak percaya. “Bagaimana kau bisa tahu semua itu?” tanya Appa menyelidik.

Suzy menghela napas pelan “Teman Kiyong melihat Joohyuk ketika ia berada di desa Jung Gu. Lalu Kiyong dan aku pergi kesana untuk memastikannya. Dan ternyata dia memang Joohyuk”

“Kalau memang Joohyuk masih hidup kenapa dia tidak pulang kerumah?” sergah Eomma heran.

Suzy terdiam, berpikir untuk mencari alasan yang tepat. “Eomma, kecelakaan yang menimpa Joohyuk membuatnya sempat koma cukup lama dan trauma berkepanjangan. Sehingga ia butuh waktu untuk kembali menjadi dirinya yang dulu. Namun yang terpenting sekarang Joohyuk sudah kembali ke rumah" kilahnya cepat.

Missing Pieces (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang