Chapter 16

299 55 18
                                    

“Kajja Joohyuk, kita temui mereka!” ajak Sohee lagi, seakan tak melihat raut enggan yang terlukis jelas di wajah laki-laki yang tengah didekatinya itu.

Lelaki berpostur tinggi dan tegap itu menghela napas sejenak lalu mengangguk pelan “Arasseo...” ujarnya pasrah. Ia lalu bangkit dari kursinya dan bersama dengan wanita berambut ikal kecoklatan itu berjalan mendekati meja tempat Suzy dan Bogum berada.

“Hi Suzy” ucap Sohee riang, membuat wanita cantik di hadapannya yang sedang berbincang kecil itu kemudian menoleh kaget. “Sohee, kau disini juga?”

“Ne, aku dan Joohyuk. Kami dari kantor tadi” Sohee melirik ke belakangnya.

Mata Suzy melebar melihat tubuh tinggi suaminya dibelakang Sohee. Wajah lelaki itu terlihat masam ke arah Bogum. Perasaan Suzy menjadi tidak enak, apa Joohyuk marah ia makan siang dengan Bogum ? kenapa juga ia lupa untuk memberitahu Joohyuk mengenai hal ini sebelumnya. Rasa penyesalan terselip di hati Suzy. “Joohyuk, tadi setelah selesai praktek di klinik, Bogum datang lalu mengajakku makan siang sebelum pulang. Kami hanya ingin ngobrol-ngobrol ringan” terang Suzy mencoba menghindari kesalah pahaman.

“Arasseo, aku dan Sohee juga kebetulan makan siang bareng dan ketemu kalian disini” sahut Joohyuk tanpa ekspresi. Ia kemudian kembali melirik ke arah laki-laki tampan di samping Suzy. “Bogum, apa kabar?” suara berat lelaki berpostur tinggi itu terdengar dingin.

“Kabarku baik. Bagaimana denganmu? apa masih ada keluhan dengan sakit kepalamu?” jawab laki-laki yang tinggi badannya beda 6 cm dibawah Joohyuk itu berusaha terlihat santai.

“Sejauh ini tidak ada” sahut Joohyuk datar.

“Joohyuk memangnya kau sakit apa? Apa sakitmu itu ada hubungannya dengan kecelakaanmu dulu?” tanya Sohee dengan kening berkerut.

Joohyuk terkesiap “Hanya sakit kepala biasa. Tapi semuanya sudah membaik” ujarnya gugup. “Sohee, sepertinya aku harus kembali ke kantor sekarang. Sebentar lagi aku ada meeting dengan Appa.” ujarnya lagi.

“Arasseo, Suzy, Bogum, kami duluan ya” ujar Sohee. Dalam hatinya ia tersenyum senang melihat pasangan suami istri yang dulu selalu membuatnya iri dengan kemesraan mereka kini saling bersikap kaku.

Suzy menatap Joohyuk dan Sohee tajam. "Joohyuk, hati-hati ya." ucapnya kemudian, matanya menangkap raut wajah Joohyuk yang kesal membuat hati wanita itu menjadi resah.
 
***

Di salah satu ruangan private sebuah club malam tampak seorang laki-laki dewasa sedang duduk gelisah seorang diri. Ia baru saja meneguk habis minuman di gelasnya dan kembali mengisi penuh gelas tersebut dari botol minuman yang kini telah hampir habis. Rona wajahnya terlihat merah karena faktor alkohol dan penampilannya tampak berantakan dengan wajah yang seperti sudah lama tidak di shaving. Laki-laki itu tampak begitu fokus dengan minumannya hingga tak menyadari suara sepatu high heels yang mendekatinya.

“Hi Jaewook, aku tahu pasti akan menemukanmu di sini” ujar seorang wanita berambut ikal kecoklatan.

Laki-laki yang di panggil Jaewook itu menoleh ke arah suara yang memanggilnya. “Sohee, ada apa kau mencariku? Kupikir setelah Joohyuk kembali kau sudah melupakanku”

Sohee hanya tersenyum sambil mengambil posisi duduk tepat di depan laki-laki yang tampak sedikit mabuk itu “Aku mencarimu ke ruang kerja barumu tapi kata sekretarismu sudah seminggu kau tidak ke kantor. Wae?”

“Aku ambil cuti. Memangnya apa pedulimu?”

“Aigoo, kenapa bicaramu seperti itu, memangnya aku tidak boleh tahu? Setahuku selama ini diantara kita tidak pernah ada masalah. Kita mungkin bukan teman baik tapi kita juga bukan musuh. Bahkan terkadang kita saling membantu untuk mendapatkan apa yang kita inginkan bukan?” Sohee menatap Jaewook seraya menaikkan satu alisnya.

Missing Pieces (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang