17.| MINGGU PAGI

81 15 2
                                    

Happy reading!!

Udah seminggu baru up lagi 🥰


"ceritain gimana princess sampe bisa di kelab." Ucap David.

"Richo gimana sih kan kita udah suruh dia jagain baby!" Kesal Yosa.

"Bukan salah Richo bang, Lala yang gak izin ke Richo kalo dia pergi ke kelab remang-remang itu." Jelas yessa.

lalu menceritakan kejadian semalam yang dilihat melalui rekaman cctv kelab dan juga penjelasan dari bodyguard yang ada disana kemarin.

"Kamu sih terlalu manjain putri kita jadi gini kan gak nurut sama calon suaminya!" Kesal Dina selaku ibu dari Lala.

"Ya wajar dong mi aku manjain anak kita bukan anak tetangga." Sambil menyeruput kopi di meja makan.

"Iya bener tuh kata Daddy, emang mommy mau kita bertiga gak peduli lagi sama baby?" Ucap Yosa menimpali ucapan ayahnya.

"Ya bukan gitu juga sayang maksud mommy!! Udah sana dari pada kamu ikut debat mending bangunin adik kamu." Suruh Dina.

Akhirnya Yosa pun menaiki life menuju kamar Lala di lantai atas. Sesampainya didepan pintu, ia membuka pintu dengan sangat berhati-hati. Perlahan ia ikut tidur disamping Lala mengelus dan mengecupi pipi gadis itu.

"Cantiknya adek gue, pantesan banyak yang ngincer." Gumam Yosa.

Sedangkan yessa masih setia mendengarkan perdebatan antara kedua orang tuanya itu di meja makan dengan membaca buku. Ia tak mau ikut membangunkan adiknya karena kemarin dia sudah tidur bersama Lala. Jadi sekarang waktunya Yosa yang bersama adiknya.

"Baby bangun udah siang Lo" ucap Yosa sambil mengelus lembut rambut adiknya.

Sang pemilik rambut akhirnya terusik, perlahan ia membuka matanya lalu dilihat sosok tampan yang ada disampingnya. Senyuman lala merekah melihat sosok yang beberapa hari ini tidak ia temui sama sekali batang hidungnya.

"Abang!!" Pekiknya lalu memeluk tubuh Yosa.

"Abang kemana aja sih kok Lala ditinggal sendiri." Ucap Lala mengerucutkan bibirnya.

"Abang ada kerjaan diluar kota baby, dan itupun mendadak jadi Abang sama yang lain gak sempet ajak kamu. Kan kamu bentar lagi ujian kenaikan kelas." Jelas Yosa membalas pelukan adiknya.

Lala merenggangkan pelukannya lalu menatap mata sang kakak.
"Emang masalah apa sih kok sampai semuanya kesana gitu."

"Sebenarnya masalahnya beda-beda Beby cuma kebetulan disatu kota yang sama. Abang sama daddy ada masalah sama klien, bang yessa ada tugas dari kampus kalo mama biasa lah sama teman-teman sosialitanya." Jelas Yosa.

Gadis itu hanya membulatkan bibirnya tanda paham.

"Udah sekarang kamu mandi, kita sarapan." Suruh Yosa dan di angguki oleh Lala.

***

"Sayang, bener kemarin kamu gak izin sama Richo?" Ucap Dina lembut.

"Emang kenapa kalo Lala gak minta izin ma? Dia kan bukan orang tua atau Abang aku." Menatap mamanya heran.

"Abang kemarin juga nanyain gitu,. Emang harus ya Lala minta izin sama si Frozen?" Lanjut Lala sambil memasukkan roti kedalam mulutnya.

David menghela nafas. " Iya emang Richo bukan kakak Lala, tapi Richo itu kan calon suami Lala jadi Lala harus belajar nurut sama Richo. Mengerti princess?"

"Tapi kan dia masih calon suami dad, jadi gak harus nurut dong." Elak Lala.

Yessa yang tadinya menyimak percakapan itu angkat bicara.
"Emang angel mau kalo kayak kemarin lagi? Kemarin kamu hampir dilecehin loh! Untung Abang datang tepat waktu."

Lala yang semula mengelak kini terdiam. Ia membenarkan ucapan kakaknya dalam batin. Dan mengingat kejadian kemarin membuatnya menyesal tidak berpamitan kepada siapapun termasuk sahabatnya.

" Biarpun baby nikahnya masih lama, setidaknya baby harus hormati tunangan baby. Abang gak mau lagi dengar kalau baby jalan sama cowok lain selain kita dan Richo." Ucap Yosa yang seakan menjadi perintah.

Hal itu di angguki oleh sang ayah. Ia setuju dengan ucapan putra sulungnya. Dan ia sangat percaya kalau Richo dapat menjaga anaknya dengan baik dan benar. Serta dengan adanya Richo sebagai tunangan Lala menjadikan Lala yang semula sering bergonta-ganti pasangan kini harus belajar menjaga perasaan tunangannya.

"Daddy setuju dengan apa yang dikatakan bang Yosa, kamu seharusnya menjaga perasaan kamu sama Richo sayang, sebab cepat atau lambat jika Richo sudah meminta kamu maka kamu harus siap."

Lala menatap satu persatu anggota keluarganya, ia merasa keluarganya ini tengah memihak Richo bukan dirinya.

"Ehh eh kok malah pada belain Richo sih kan Lala disini sebagai anaknya, kenapa malah pada belain Richo?!"ketus Lala sambil mengunyah sarapannya.

"Emang mommy pernah belain anak-anak mommy kalau mereka salah?" Tanya Dina menatap putri satu-satunya itu.

"Nggak sih ma, hehe iya deh iya nanti Lala usahain supaya gak jalan sama cowok lain. Tapi ini di USAHAIN loh ya." Tekan Lala dan dibalas senyuman lembut oleh sang ibu.

Sang ayah yang tak mau kejadian seperti kemarin terulang lagi memberi penegasan.
" Gak bisa! Pokoknya princess boleh keluar sama cowok hanya papa, Abang dan juga Richo. Selain itu gak boleh!"

Hal itu disetujui oleh semua keluarga kecuali Lala. Tentu saja itu berat baginya. Tetapi melihat satu keluarga menyetujui itu rasanya sungguh tak mungkin kalau gadis ini menolak perintah dari sang ayah. Ini semua gara-gara kecerobohannya yang membuat dirinya jadi seperti dikekang.
Gini amat sih nasib gue, belum juga jadi istrinya udah gak dibolehin jalan sama cowok lain. Batin Lala.

Setelah sarapan pagi , mereka menuju ruang keluarga seperti biasa, setiap hari Minggu mereka meluangkan waktu sejenak untuk bercengkrama satu sama lain sebelum nantinya mereka akan pergi berjalan-jalan. Entah itu Lala dengan kedua kakaknya atau satu keluarga sekaligus.

Lala yang berada dipangkuan kakak keduanya kini sedang memainkan PS dengan Yosa. Gadis itu tidak terlalu mahir memainkan game barunya maka dari itu yessa berada di kubu adiknya untuk membantu memenangkan permainan tersebut melawan kakak sulungnya.

Diluar memang sikap Lala terbilang bar-bar namun ketika sudah didalam mansion dia akan diperlakukan seperti bayi oleh keluarganya, maka tak heran kadang dirumah sikapnya selalu manja kepada para kakak dan juga ayahnya.

Bunyi bel berdering tanda ada tamu, Lala yang sedang asik bermain tak menghiraukan suara tersebut. Ia berpikir mungkin itu tamu ayahnya atau ibunya. Pekerja mansion itu membuka pintu dan mempersilahkan orang itu ke ruang keluarga sebab mereka tau siapa orang yang sedang bertamu tersebut.

"Selamat pagi dad, mom." Sapa orang itu menyalami David dan Dina.

"Loh sayang udah datang. Sini kumpul bareng." Ucap Dina.

Lala yang semula fokus pada layar besarnya menengok kebelakang, dan betapa malasnya dia ketika yang datang ternyata Richo yang tak lain adalah calon suaminya.

"Dia lagi." Gumam Lala pelan.




TBC ❤️

Jangan lupa vote dan komen yaaa..

Kalo menurut kalian aku up ceritanya seminggu sekali bakal kelamaan gak? Atau mau seminggu 2kali mungkin?

MAQUEELA ANGELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang