4

472 82 14
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

😜 Tooru bangga akan

Setelah pulang latihan aku langsung pulang karena haru izin pulang duluan karena kepalanya sakit jadi aku membiarkan haru pulang duluan.

"Kau tidak mengkhawatirkan adikmu kusokawa?" Tanya Iwaizumi.

"Adikku kuat kok iwa-chan pasti sekarang berada di rumah." Ucapku.

"Kau tidak menyadarinya?" Tanya Iwaizumi.

"Soal apa iwa-chan?" Tanyaku.

"Akhir-akhir ini haru sering sakit kepala." Ucap Iwaizumi.

"Aru-chan hanya memikirkan soal materi yang tidak dipahaminya." Ucapku.

"Kau tidak curiga?" Tanya Iwaizumi.

"Curiga mengenai apa?" Tanyaku.

"Kali aja haru mengalami sakit apa gitu." Ucap Iwaizumi.

"Aru-chan bilang tidak apa-apa kok dan aru-chan selalu jujur mengenai apapun kepadaku." Ucapku.

"Semoga saja begitu." Ucap Iwaizumi.

Setelah itu hanya pembicaraan random saja dan akhirnya aku tiba di rumah lalu melihat sekeliling rumah yang tidak ada orang jadi aku ke kamarnya haru.

"Aru-chan!" Panggilku yang langsung mendobrak pintu kamar haru.

"Eh?!" Kaget Haru.

"Sedang apa?" Tanyaku.

"Menulis bait lagu yang kupikirkan barusan." Ucap Haru.

" Ucap Haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(haru nya)

"Keren!" Pekikku.

"Biasa saja kok." Ucap Haru.

✔️ Oikawa Tooru Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang