10

564 77 32
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

😜 Haru ternyata benar-benar

Saat ini aku sedang kesal kepada haru karena pembicaraan kami berdua bulan lalu membuat haru terkekeh geli.

"Tidak ada yang lucu tahu!" Kesalku.

"Aku sudah pulang lho." Ucap Haru.

Yah haru sudah pulang ke rumah kemarin malam dan besok haru akan melakukan operasi karena kondisi haru sudah stabil jadi dokter bisa mengangkat kanker yang bersarang di otak haru.

"Kaachan aku ajak aru-chan ya ke sekolah!" Pekikku.

"Tidak boleh nak adikmu harus istirahat di rumah." Ucap Kaachan.

"Tooru kenapa?" Tanya Haru.

"Entah kenapa aku tidak mau jauh darimu hari ini." Ucapku.

"Setelah mengambil kertas kelulusanku langsung pulang saja." Ucap Haru.

"Pasti aku terjebak fansku." Keluhku.

"Menyamar dong." Ucap Haru.

"Oh iya ya aku baru ingat itu." Ucapku.

"Kalau begitu pinjam jaket milik aru-chan ya." Ucapku.

"Pakai saja." Ucap Haru.

"Aku boleh meminta sesuatu tidak kepada tooru?" Tanya Haru.

"Memang aru-chan mau apa?" Tanyaku.

"Pinjam jaket klub milik tooru." Ucap Haru.

Aku mengambil jaket klubku di kamarku lalu memberikannya kepada haru yang sedang duduk di kasurnya.

"Kenapa mau pinjam jaket klubku?" Tanyaku.

"Tidak apa-apa ingin saja." Ucap Haru.

Aku mengambil sesuatu dan itu adalah kaos klubku membuat haru heran.

"Aru-chan ganti bajunya pakai bajuku dan pakai jaketnya juga pasti aru-chan mirip seperti aku." Ucapku.

"Boleh saja." Ucap Haru.

Haru membuka bajunya dan aku terdiam melihat tubuh kurus haru yang hanya tersisa tulang saja padahal dulu tubuh haru lebih berisi dibandingkan aku.

"Tooru kenapa?" Tanya Haru.

"Tidak apa-apa kok." Ucapku.

Setelah haru memakai baju dan jaket klubku aku tersenyum melihatnya karena haru malah sepertiku.

Aku duduk di samping haru lalu mengelus surai rambut haru membuat haru tersenyum lebar kearahku.

Entah apa yang merasuki aku namun aku malah mencium kening haru cukup lama setelah itu melihat sangat dekat wajah haru.

✔️ Oikawa Tooru Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang