You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
😜 Tooru tidak tahu kalau
Seperti biasa aku dan haru akan melakukan latihan tambahan namun kulihat haru malah diam sambil memegang kepalanya membuat aku langsung berlari kearahnya.
"Aru-chan kepalamu sakit lagi?" Tanyaku.
"Begitulah." Ucap Haru.
"Kita ke rumah sakit saja ya sejak beberapa hari lalu aru-chan selalu sakit kepala." Ucapku.
"Tidak perlu aku baik-baik saja." Ucap Haru.
"Kita pulang saja aku akan menggendongmu sampai ke rumah." Ucapku.
"Tidak perlu." Ucap Haru.
"Sudah lama aku tidak menggendongmu." Ucapku.
"Aku bukan anak kecil lho tooru." Ucap Haru.
"Benar sih tapi kan aru-chan paling kecil di keluarga oikawa." Ucapku.
"Yang paling kecil itu takeru tahu." Ucap Haru.
"Itu kan baru sekarang namun bagiku aru-chan paling kecil dan adikku yang paling baik hati." Ucapku.
"Aku akan keluar sebentar dan tooru bereskan gym saja aku tidak bisa membantu." Ucap Haru.
"Baiklah tidak apa-apa." Ucapku.
Haru langsung berlari dan aku membersihkan gym sendirian setelah berganti baju ternyata hujan turun lalu aku mengambil payung yang kubawa.
"Aru-chan kemana ya kok belum kembali?" Tanyaku.
Aku terdiam sejenak dan mengingat sesuatu.
"Aru-chan tidak bawa payung!" Pekikku.
Aku langsung mengunci pintu ruang ganti dan keluar sekolah mencari keberadaan haru lalu kulihat haru menatap kearah bawah.
"Aru-chan!" Panggilku.
"Oh tooru kah." Ucap Haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Oikawa Tooru Twins (oc male reader)
Short StoryTIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA My story doesn't exist on wattpad's other websites Ceritaku hanya ada...